BeritaInvestor.id – Pada acara Bloomberg Technoz, Wanming Du, Direktur Kebijakan di FTSE Russell, mengungkapkan bahwa indeks FTSE Indonesia perlu lebih beragam. Saat ini, indeks ini sangat didominasi oleh sektor keuangan, terutama perbankan.
“Komposisi FTSE Indonesia Index mayoritas merupakan lembaga keuangan. Namun, tahun lalu kinerjanya minus 12% akibat sektor perbankan yang terpukul,” kata Du pada Kamis (20/2/2025) di Soehana Hall, Jakarta.
Maka dari itu, FTSE berencana untuk melakukan diversifikasi. Du menyebut ada dua sektor yang berpotensi masuk ke dalam indeks.
Sektor Basic Material yang Menjanjikan
Pertama adalah sektor basic material. Selama beberapa tahun terakhir, saham di sektor ini telah menunjukkan pertumbuhan yang tinggi. “Dengan dukungan pemerintah terhadap komoditas nikel, sektor basic material cukup potensial,” ujar Du.
Sektor Teknologi sebagai Bintang Masa Depan
Kedua adalah sektor teknologi, yang disebut sebagai rising star. Salah satu perusahaan yang sudah menjadi bagian dari FTSE Indonesia Index adalah PT Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), yang memiliki komposisi signifikan sekitar 4% di indeks tersebut.
“Populasi usia muda yang melek teknologi menjadi faktor utama pendorong perkembangan sektor ini,” ucap Du.
(aji)
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.