BeritaInvestor.id – Harga emas terus mengalami pelemahan hingga mencapai level terendah dalam 15 hari perdagangan. Pada perdagangan Rabu (2/8/2023), harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.933,56 per troy ons, mengalami penurunan sebesar 0,54%. Pelemahan tersebut menjadi kelanjutan dari penurunan 1% pada hari sebelumnya, dan dalam dua hari terakhir harga emas telah merosot sebesar 1,56%.
Meskipun sedikit menguat pada perdagangan hari ini, harga emas masih tertekan oleh penguatan dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil surat utang pemerintah AS yang terus naik.
Indeks dolar ditutup pada posisi 102,59, mencatat level terkuat sejak 6 Juli tahun ini, sementara imbal hasil surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun melesat mencapai 4,047%, mencatat level tertinggi sejak 7 Juli 2023.
[tv-chart symbol=”XAUUSD” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”2″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]
Tindakan penurunan peringkat surat utang AS dari AAA menjadi AA+ oleh Fitch Ratings telah memberikan tekanan tambahan pada harga emas. Pasalnya, emas tidak menawarkan imbal hasil sehingga imbal hasil surat utang AS yang semakin meningkat membuat emas kurang menarik bagi investor.
Menariknya, pergerakan harga emas saat ini berbeda dengan peristiwa pada Agustus 2011 ketika Standard & Poor’s (S&P) memangkas surat utang AS. Pada saat itu, harga emas melonjak hingga 3,15% dan bahkan mencatat kenaikan sebesar 7,8% dalam tiga hari setelah penurunan rating. Namun, saat ini pasar tampak lebih tenang dan para pelaku pasar lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan.
Selain faktor tersebut, transaksi perdagangan emas dalam bentuk fisik juga menurun di berbagai belahan dunia seperti China, India, dan Timur Tengah. Institut-institut keuangan juga tidak banyak tertarik untuk membeli emas pada saat ini, dan para pelaku pasar masih menunggu data ekonomi AS.
Pada Jumat pekan ini, AS akan mengumumkan data pengangguran yang diharapkan menurun atau setidaknya stagnan di angka 3,6%. Jika data pengangguran membaik, ada harapan bahwa bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), tidak akan menaikkan suku bunga pada bulan September mendatang. Hal ini bisa menjadi faktor yang mempengaruhi pergerakan harga emas ke depannya.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor