PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) telah memutuskan pembagian dividen tunai sebesar Rp31,06 per saham. Dengan memperhitungkan jumlah saham yang beredar (tidak termasuk saham treasury), total dividen ACES mencapai Rp531,75 miliar.
Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada hari Rabu (21/6/2023). Dividend payout ratio (DPR) yang ditetapkan oleh perusahaan adalah 80 persen dari total laba bersih tahun buku 2022 sebesar Rp673,64 miliar.
Diketahui bahwa total laba bersih ACES pada tahun lalu mengalami penurunan sebesar 4,42 persen year-on-year (yoy) dibandingkan dengan tahun 2021, yaitu sebesar Rp704,80 miliar.
[tv-chart symbol=”IDX:ACES” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”1″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]
Penjualan dan pendapatan usaha ACES mengalami peningkatan sebesar 3,35 persen yoy menjadi Rp6,76 triliun. Namun, beberapa pos beban yang meningkat, termasuk beban pokok dan beban penjualan, memberikan tekanan terhadap bottom line.
Selain pengumuman dividen, ACES juga akan menggunakan sisa laba bersih sebagai modal atau ditahan dalam laba.
Pemegang saham yang berhak atas dividen ACES adalah mereka yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) paling lambat pada tanggal 6 Juli 2023.
Mengambil keuntungan dari momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diproyeksikan sebesar 5,3 persen, PT Ace Hardware Tbk (ACES) siap meningkatkan penjualan dengan target pertumbuhan pendapatan dan laba hingga 10 persen pada tahun 2023.
Melinda Pudjo, Corporate Communications Ace Hardware, menyatakan bahwa perusahaan memproyeksikan pemulihan industri ritel tahun ini dan bahkan dapat mengalami lonjakan pertumbuhan. Oleh karena itu, perusahaan telah menyiapkan berbagai strategi, termasuk ekspansi dengan menambah gerai.
“Pada tahun ini, kami akan menambahkan 10 gerai baru,” ungkapnya di awal tahun ini.
Untuk mendukung ekspansi tersebut, perusahaan akan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp200 miliar hingga Rp300 miliar. Penting untuk dicatat bahwa jumlah capex tersebut sama dengan tahun 2022, di mana perusahaan membuka 15 gerai baru dengan capex sebesar Rp300 miliar. “Dengan demikian, pada tahun ini kami menargetkan pertumbuhan pada top line dan bottom line masing-masing sebesar 10 persen,” ujarnya.