BeritaInvestor.id – Praktisi Pasar Modal, Bernard Sandjojo, menyatakan bahwa Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang diluncurkan besok, 24 Februari 2024, dapat menurunkan biaya kupon obligasi.
Partisipasi BUMN dalam Danantara
Tujuh BUMN yang juga akan bergabung dengan Danantara antara lain PT Pertamina, PT PLN, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan MIND ID. Selain itu, Indonesia Investment Authority (INA) juga akan bergabung.
Potensi Pengurangan Biaya Kupon
Bernard menambahkan bahwa jika Danantara, yang terdiri dari perusahaan-perusahaan berkualitas tinggi, menerbitkan obligasi, maka nilai kreditnya bisa meningkat dari grade A menjadi grade A+. Dengan begitu, biaya dana yang awalnya mungkin 8% bisa turun menjadi hanya 5-6%.
Tanggung Jawab Pengelolaan Aset
Aset yang dikelola Danantara mencapai sekitar US$900 miliar atau Rp14.647 triliun. Bernard mengingatkan agar dana tersebut tidak digunakan untuk proyek konsumtif. Jika hal ini terjadi, BUMN tersebut mungkin hanya akan dimanfaatkan untuk membayar dividen besar tanpa pertumbuhan yang berkelanjutan.
Peluncuran Resmi oleh Presiden
Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan meluncurkan Danantara pada Senin. Badan ini diharapkan dapat mengelola aset-aset BUMN dengan nilai mencapai ribuan triliun rupiah. “Ini adalah uang rakyat, untuk generasi mendatang dengan nilai hampir US$980 miliar,” kata Prabowo saat berpidato di HUT ke-17 Partai Gerindra.
Rencana Investasi Berkelanjutan
Setelah disahkan oleh DPR, Danantara akan fokus pada pengelolaan BUMN dan optimalisasi dividen serta investasi. Dalam forum World Government Summit di Dubai, Prabowo juga menjelaskan bahwa Danantara akan menginvestasikan sumber daya alam untuk proyek berkelanjutan di berbagai sektor seperti energi terbarukan dan produksi pangan. “Proyek-proyek ini diharapkan dapat membantu Indonesia mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%,” tutup Prabowo.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.