BeritaInvestor.id – Selain Bursa Efek Indonesia (BEI), Kustodian Sentra Efek Indonesia (KSEI) juga memegang peran penting dalam pelaksanaan perdagangan karbon di Indonesia yang resmi dimulai hari ini, Selasa (26/9/2023). KSEI bertugas untuk mencatat single investor identification (SID) bagi para pihak yang terlibat dalam perdagangan karbon. Selain itu, KSEI juga akan berperan dalam penyelesaian transaksi dana perdagangan karbon.
Direktur Utama KSEI, Samsul Hidayat, mengungkapkan bahwa hingga saat ini telah ada 16 SID yang terdaftar dalam bursa karbon. Dari jumlah tersebut, dana sekitar Rp30 miliar telah terkumpul.
“Dalam register ini, terdapat 16 SID yang mendaftar, dengan total dana yang terkumpul mencapai Rp30 miliar,” ujar Samsul saat ditemui di Gedung BEI pada Selasa (26/9/2023).
Hingga pukul 11.00 WIB, IDXCarbon telah mencatat penambahan perdagangan karbon sebanyak 459.953 ton Unit Karbon, dengan terjadi sebanyak 24 kali transaksi.
Sejumlah perusahaan besar di Indonesia turut serta sebagai pembeli Unit Karbon dalam perdagangan perdana ini. Di antaranya adalah PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank DBS Indonesia, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Selain itu, PT BNI Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas (bagian dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk), PT CarbonX Bumi Harmoni, PT MMS Group Indonesia, PT Multi Optimal Riset dan Edukasi, PT Pamapersada Nusantara, PT Pelita Air Service, PT Pertamina Hulu Energi, dan PT Pertamina Patra Niaga juga turut serta dalam pembelian Unit Karbon.
Hal ini menunjukkan bahwa bursa karbon di Indonesia telah mendapatkan dukungan yang signifikan dari berbagai sektor dan perusahaan di Tanah Air.
Disclaimer : Artikel ini hanya bersifat informasional dan tidak mengandung rekomendasi investasi.