BeritaInvestor.id – Tabungan masyarakat kelas menengah ke bawah saat ini tengah mengalami tren penurunan yang signifikan. Josua Pardede, Chief Economist dari PermataBank, menyoroti tekanan ekonomi yang dialami oleh kelompok masyarakat ini, yang utamanya disebabkan oleh kenaikan harga pangan.
Kenaikan harga pangan telah mendorong mereka untuk mengalokasikan sebagian besar pemasukan mereka untuk memenuhi kebutuhan pangan, dan Josua memperkirakan bahwa akhir dari tren penurunan ini berkaitan erat dengan kebijakan belanja bantuan sosial dari pemerintah.
Menurut Josua, pertanyaan kunci adalah sejauh mana penurunan ini akan berlanjut, dan ini akan sangat dipengaruhi oleh kebijakan belanja bantuan sosial yang direncanakan oleh pemerintah untuk mengatasi dampak dari perubahan iklim dan gejolak ekonomi yang sedang terjadi.
Selain faktor kenaikan harga pangan, Josua juga menyoroti efektivitas dari belanja bantuan sosial pemerintah dalam meredakan dampak inflasi dan ketidakstabilan ekonomi, terutama dalam menghadapi perubahan iklim dan gejolak ekonomi global.
Josua juga menekankan pentingnya memantau kondisi penyerapan tenaga kerja, terutama setelah terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) dari sektor-sektor yang paling terdampak. Salah satu sektor yang menjadi sorotan adalah sektor tekstil dan garmen.
Dalam konteks ini, Josua mengungkapkan bahwa masyarakat kelas menengah dan atas memiliki kontribusi yang signifikan terhadap konsumsi nasional, dengan lebih dari 80% kontribusi. Sementara itu, masyarakat kelas bawah hanya menyumbang sekitar 18% dari konsumsi nasional.
Menariknya, berdasarkan proyeksi dari Permata Institute for Economic Research (PIER), pertumbuhan simpanan masyarakat di akhir tahun ini diperkirakan akan mengalami peningkatan sebesar 5,65%.
Dalam konteks perubahan ekonomi dan sosial yang tengah terjadi, pemahaman dan tindakan yang tepat dari pemerintah akan menjadi kunci dalam mengatasi tantangan ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat kelas menengah ke bawah dan menjaga stabilitas ekonomi secara keseluruhan.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor