BeritaInvestor.id – Central Proteina Prima (CPRO) merilis laporan keuangan semester I-2023 yang mencatatkan kinerja positif. Perusahaan berhasil meraih laba bersih sebesar Rp227,36 miliar, mengalami lonjakan sebesar 18,99 persen dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp191,07 miliar. Hasil ini mendorong kenaikan laba per saham dasar menjadi Rp3,8 dari angka sebelumnya senilai Rp3,2.
Total penjualan yang terakumulasi mencapai Rp4,43 triliun, menunjukkan surplus sebesar 9 persen dari edisi sama tahun lalu yang mencapai Rp4,05 triliun. Namun, beban pokok penjualan juga mengalami kenaikan menjadi Rp3,62 triliun, mengalami peningkatan dari periode sama tahun lalu yang mencapai Rp3,22 triliun. Laba kotor terkumpul mencapai Rp814,53 miliar, mengalami penurunan dari posisi sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp830,76 miliar.
Beban-beban lainnya juga mengalami variasi. Beban penjualan meningkat menjadi Rp203,82 miliar dari Rp175,68 miliar pada tahun sebelumnya. Beban umum dan administrasi mengalami penurunan menjadi Rp224,78 miliar dari Rp229,48 miliar. Beban operasi lain mengalami koreksi menjadi Rp13,22 miliar dari posisi sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp21,5 miliar. Sementara penghasilan operasi lainnya mengalami penurunan menjadi Rp5,61 miliar dari Rp9,37 miliar pada tahun sebelumnya.
Laba usaha mencapai Rp378,32 miliar, mengalami kontraksi dari edisi sama tahun lalu yang mencapai Rp413,46 miliar. Penghasilan keuangan mengalami peningkatan menjadi Rp943 juta dari Rp708 juta. Beban keuangan mengalami penurunan menjadi Rp104,93 miliar dari Rp112,49 miliar. Keuntungan selisih kurs atas pinjaman jangka panjang juga mengalami peningkatan menjadi Rp34,96 miliar dari posisi minus Rp38,72 miliar. Laba sebelum pajak penghasilan mencapai Rp309,29 miliar, mengalami lonjakan dari Rp262,95 miliar pada tahun sebelumnya.
Dalam rangkaian prestasinya, laba periode berjalan mencapai Rp227,55 miliar, meningkat dari edisi sama tahun lalu yang mencapai Rp191,24 miliar. Total ekuitas juga mengalami peningkatan menjadi Rp3,4 triliun dari posisi akhir tahun lalu yang mencapai Rp3,18 triliun. Namun, jumlah liabilitas mengalami penurunan menjadi Rp3,35 triliun dari posisi akhir 2022 senilai Rp3,65 triliun. Total aset juga mengalami penurunan menjadi Rp6,76 triliun dari posisi akhir tahun lalu yang mencapai Rp6,83 triliun.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor