BeritaInvestor.id – PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT), emiten produsen semen merah putih, menargetkan pembangunan infrastruktur distribusi logistik tuntas pada kuartal II-2024. Kehadiran infrastruktur ini diyakini bakal menekan biaya logistik perseroan hingga 10-15%.
Direktur Komersial dan Logistik CMNT, Surindro Kalbu Adi, mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur jalur distribusi tersebut bertujuan agar perseroan lebih kompetitif sekaligus sebagai upaya untuk menurunkan biaya logistik.
“Dalam waktu dekat akan kami launching. Kami ada beberapa infrastruktur untuk mendukung logistik,” kata Rendro, sapaan akrab Surindro, dalam wawancara dengan Investor Daily, baru-baru ini.
Menurut Rendro, penguatan infrastruktur tersebut sejalan dengan tren bertumbuhnya bisnis perseroan. Sehingga peningkatan infrastruktur distribusi logistik ini perlu dilakukan supaya pasar-pasar potensial perseroan menjadi lebih bersaing.
Dia mengungkapkan bahwa pada area pasar tertentu, perseroan sudah mampu menjual 30-40 ribu ton semen. Karenanya, manajemen memandang, perlu untuk membangun infrastruktur distribusi logistik seperti terminal.
“Jadi, pembangunan infrastruktur itu harus kami lakukan supaya kompetitif dan ongkos logistik kami turun. Kapal juga harus diubah tipenya. Tentu, ini memerlukan investasi yang berkelanjutan,” ujar Rendro.
Rendro mengestimasikan, dalam jangka pendek beberapa infrastruktur pendukung jalur distribusi logistik akan mulai beroperasi pada kuartal II-2024. Sementara dalam jangka panjang, infrastruktur lainnya bakal beroperasi pada dua tahun ke depan.
“Yang jelas, pembangunan infrastruktur tersebut merupakan bagian dari strategi investasi perusahaan yang kami harapkan dapat menekan ongkos logistik sekitar 10-15%, khususnya untuk area-area pasar relevan kami,” imbuh Rendro.
Beberapa area relevan yang menjadi basis pasar dari produsen semen merah putih ini yaitu Jawa dan Sumatera. Selanjutnya, Rendro menyebut, perseroan sedang melakukan pengembangan pasar ke Kalimantan, terutama di kawasan yang lokasinya tidak jauh dari Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Untuk itu, perseroan akan terus bergerak dinamis. Rendro menuturkan, ke depan perseroan tidak menutup kemungkinan untuk memanfaatkan pendanaan perbankan. Terlebih, perseroan mempunyai target untuk menurunkan biaya energi yang pastinya juga membutuhkan investasi.
“Kami akan lihat scalability-nya, pakai dana internal atau perbankan. Kami akan assessment. Saat waktunya tepat, kami akan assessment. Tapi yang jelas, dengan semua penambahan infrastruktur tadi, kami akan selalu dekat dengan instrumen perbankan,” papar Rendro.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor