BeritaInvestor.id – PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk., pengelola jaringan bioskop terbesar di Indonesia, Cinema XXI, akan segera memperluas sayapnya dengan meluncurkan penawaran saham perdana (IPO). Dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan dana yang diperlukan, perusahaan ini mematok rentang harga penawaran awal sebesar Rp270-Rp288 per saham. Berdasarkan prospektus yang dirilis dalam Harian Bisnis Indonesia, rencana IPO ini akan melibatkan lepasnya hingga 8.335.000.000 (8,33 miliar) saham dengan nilai nominal Rp8 per saham. Dalam strategi yang ambisius ini, Cinema XXI berencana untuk menjual sekitar 10 persen dari modal yang telah ditempatkan dan disetor setelah IPO.
Saham-saham Cinema XXI yang akan ditawarkan diharapkan dapat mengumpulkan dana antara Rp2,25 triliun hingga Rp2,40 triliun setelah berhasil terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Untuk menjaga stabilitas dan memberikan peluang bagi beberapa investor strategis, Cinema XXI juga akan melaksanakan private placement dengan melepas 10 persen saham kepada pihak-pihak yang terpilih. Pada tahap ini, PT Harkatjaya Bumipersada (HJB) akan melepas sebanyak 8 persen saham, sementara PT Adi Pratama Nusantara (APN) akan melepas 2 persen saham. Keputusan mengenai penjamin pelaksana emisi efek IPO masih akan diumumkan dalam waktu dekat.
Berikut adalah jadwal yang telah ditetapkan untuk IPO Cinema XXI:
- Masa penawaran awal: 10-14 Juli 2023
- Perkiraan tanggal efektif: 25 Juli 2023
- Perkiraan masa penawaran umum saham perdana: 27 Juli-31 Juli 2023
- Perkiraan tanggal penjatahan: 31 Juli 2023
- Perkiraan tanggal distribusi saham secara elektronik: 1 Agustus 2023
- Perkiraan tanggal pencatatan di BEI: 2 Agustus 2023
Perubahan struktur kepemilikan saham Cinema XXI akan terjadi setelah IPO. Saat ini, saham Cinema XXI didominasi oleh HJB dengan 71,99 persen kepemilikan, diikuti oleh APN dengan 18 persen kepemilikan, dan SIP (Salween Investment Private Limited) dengan 0,01 persen kepemilikan. Namun, setelah IPO, saham-saham Cinema XXI akan dibagi dengan komposisi baru, yaitu HJB (63,99 persen), APN (16 persen), SIP (0,01 persen), serta diperkenalkannya saham untuk karyawan (ESA) sebesar 0,01 persen. Masyarakat umum juga diharapkan ikut terlibat dalam kepemilikan saham dengan 19,99 persen kepemilikan. Menariknya, terdapat perjanjian opsi panggil antara HJB, APN, dan SIP yang memungkinkan SIP untuk mengambil sebagian saham Cinema XXI. Jika opsi ini dilaksanakan, maka susunan kepemilikan saham Cinema XXI akan berubah menjadi HJB (45,99 persen), APN (11,5 persen), SIP (22,51 persen), ESA (0,01 persen), dan masyarakat (19,99 persen).
Dalam rencana ekspansinya, Cinema XXI memiliki visi untuk terus tumbuh dan menjadi jaringan bioskop terkemuka di Indonesia. Sejak didirikan pada tahun 1987, Cinema XXI telah menawarkan pengalaman menonton yang tak terlupakan kepada masyarakat Indonesia. Dengan lebih dari 35 tahun pengalaman di industri hiburan, perusahaan ini telah berhasil menghadirkan 1.235 layar bioskop di 230 lokasi yang tersebar di 71 kota di seluruh Indonesia. Dalam lima tahun ke depan, Cinema XXI berkomitmen untuk memperluas jaringan mereka hingga mencapai 2.000 layar bioskop. Selama tahun 2022, Cinema XXI mencatat pendapatan sebesar Rp4,40 triliun, yang mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Dalam hal laba, perusahaan ini juga mencatatkan kinerja yang positif dengan mencapai laba bersih sebesar Rp504,53 miliar pada tahun 2022.
Cinema XXI memiliki strategi penggunaan dana IPO yang jelas. Sekitar 65 persen dari dana yang terkumpul akan digunakan untuk ekspansi jaringan bioskop Cinema XXI, termasuk pembangunan bioskop dan teater baru untuk meningkatkan jumlah layar yang tersedia. Sementara itu, sekitar 20 persen dari dana tersebut akan dialokasikan untuk melunasi utang kepada Bank BRI (BBRI) dengan nilai sebesar Rp1,39 triliun. Setelah pembayaran utang tersebut, kewajiban perseroan akan berkurang menjadi Rp917,10 miliar. Sisanya, sekitar 15 persen dari dana IPO akan dialokasikan untuk modal kerja, termasuk pembelian barang dan jasa yang mendukung kegiatan operasional Cinema XXI.
Dengan rencana IPO ini, Cinema XXI siap mengambil peran lebih besar dalam dunia hiburan di Indonesia. Keberhasilan IPO ini akan memberikan Cinema XXI kesempatan untuk terus tumbuh dan memperkuat posisinya sebagai jaringan bioskop terkemuka yang memberikan pengalaman menonton terbaik bagi masyarakat. Dalam upaya untuk membangun fondasi yang kuatCinema XXI, Nama yang Tak Asing dalam Dunia Hiburan, Siap Menggebrak Pasar Melalui Penawaran Saham Perdana (IPO)
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor