BeritaInvestor.id – Krisis di Laut Merah yang dipicu oleh serangan milisi Houthi terhadap kapal komersial terus menimbulkan kekhawatiran. Serangan-serangan tersebut telah memicu kekhawatiran akan gangguan pasokan minyak, yang dapat berdampak pada perekonomian global.
CEO Chevron, Michael Wirth, mengatakan bahwa situasi di Laut Merah “sangat serius dan tampaknya semakin buruk.” Ia memperingatkan bahwa gangguan pasokan minyak dari wilayah tersebut dapat menyebabkan harga minyak melonjak.
“Begitu banyak aliran minyak dunia melalui wilayah tersebut yang harus dihentikan, saya pikir Anda bisa melihat banyak hal berubah dengan sangat cepat,” kata Wirth.
Shell, perusahaan minyak utama Inggris, juga telah menangguhkan pengiriman melalui Laut Merah. Hal ini menyusul BP yang sebelumnya juga telah menghentikan transit melalui wilayah tersebut.
Serangan-serangan Houthi di Laut Merah merupakan tanggapan terhadap perang Israel di Gaza. Milisi Houthi didukung oleh Iran, yang memiliki kepentingan geopolitik di wilayah tersebut.
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan bahwa negara-negara yang memiliki pengaruh di Iran perlu mengambil sikap yang lebih kuat untuk menolak aksi Houthi.
“Kami mengantisipasi bahwa Houthi akan terus berusaha menjaga arteri penting ini dalam bahaya, dan kami terus berhak untuk mengambil tindakan lebih lanjut, namun hal ini perlu dilakukan secara menyeluruh,” kata Sullivan.
Sementara itu, analis pasar minyak dan geopolitik mengatakan risiko terbesar terhadap pasokan energi akan terjadi jika ketegangan di Timur Tengah berubah menjadi konflik regional. Terutama jika ini mengganggu aliran minyak mentah yang keluar dari Selat Hormuz.
Menurut Kpler, sekitar 7 juta barel minyak mentah dan produknya transit di Laut Merah setiap hari. Di Selat Hormuz, ada 18 juta barel minyak dan gas yang transit.
Goldman Sachs telah memperingatkan bahwa gangguan yang berkepanjangan di Selat Hormuz dapat melipatgandakan harga minyak. Meskipun bank investasi memandang skenario tersebut tidak mungkin terjadi.
Krisis di Laut Merah merupakan ancaman serius bagi pasokan energi global. Jika krisis ini tidak segera diselesaikan, dapat menimbulkan dampak ekonomi yang signifikan.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor