BeritaInvestor.id – Raksasa kendaraan listrik China, BYD, menandai tonggak penting dalam ekspansi internasionalnya dengan membuka pabrik baru di Rayong, Thailand. Fasilitas canggih ini diharapkan menghasilkan 150.000 kendaraan per tahun, memperkuat posisi BYD sebagai pemain utama di pasar kendaraan listrik global.
Fokus pada Kendaraan Listrik Penuh dan Hibrida Plug-in
Pabrik BYD di Thailand akan fokus pada produksi kendaraan listrik penuh (EV) pada tahap awal, kemudian berkembang untuk mencakup kendaraan hibrida plug-in (PHEV). Hal ini sejalan dengan strategi BYD untuk memprioritaskan teknologi EV yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Wang Chuanfu, CEO BYD: “Pabrik BYD Thailand memiliki kapasitas tahunan sebesar 150.000 kendaraan, termasuk empat proses utama produksi kendaraan dan suku cadang. Kami berkomitmen untuk menciptakan sekitar 10.000 lapangan kerja baru di wilayah ini.”
Prestasi dan Optimisme BYD
Meskipun menghadapi persaingan ketat dari Tesla dan regulasi perdagangan yang menantang, BYD tetap optimis dengan prospeknya. Pencapaiannya yang luar biasa, seperti menjadi penjual EV terbesar di dunia pada tahun 2023, menunjukkan kekuatan dan ketahanannya di industri ini.
Tantangan Tarif Impor UE
Di tengah optimisme ini, BYD dihadapkan pada rintangan baru: tarif impor yang lebih tinggi di Uni Eropa (UE). Tarif baru ini, yang diberlakukan pada 4 Juli 2024, dimaksudkan untuk melindungi pabrikan Eropa dari persaingan BYD dan produsen China lainnya.
Meskipun tarif UE jauh lebih rendah dibandingkan tarif AS, hal ini dapat berdampak pada daya saing BYD di pasar Eropa. Para pemimpin perdagangan UE dan China telah mengadakan pembicaraan untuk menghindari perang dagang, namun hasil dari diskusi tersebut masih belum jelas.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor