BeritaInvestor.id – Saham Tesla (TSLA) anjlok 6% pada Selasa (11/2/2025) setelah pesaingnya dari China, BYD, mengumumkan kolaborasi dengan perusahaan AI DeepSeek untuk mengembangkan teknologi kendaraan otonom.
🔹 BYD akan melengkapi 21 model kendaraan barunya dengan sistem autopilot canggih yang mencakup parkir otomatis dan navigasi di jalan raya.
🔹 Tesla masih tertinggal dalam layanan robotaxi, sementara pesaing seperti Waymo (Alphabet/Google) sudah mengoperasikan layanan taksi otonom di beberapa kota AS.
Kekhawatiran investor bertambah setelah muncul laporan bahwa Elon Musk tengah memimpin konsorsium investor untuk mengakuisisi OpenAI, yang menambah ketidakpastian strategi perusahaan.
📊 Saham Tesla Terus Anjlok, Kapitalisasi Pasar Menguap
📉 Harga saham Tesla telah jatuh selama lima hari berturut-turut, terkoreksi hampir 17% dalam seminggu terakhir. Sahamnya kini diperdagangkan di level US$328,50, menghapus lebih dari US$200 miliar (Rp3,2 triliun) kapitalisasi pasar.
🚗 BYD semakin agresif dalam ekspansi teknologi otonom, memberikan tantangan serius bagi Tesla yang masih menghadapi keterbatasan dalam fitur self-driving.
💡 Morgan Stanley mencatat bahwa Tesla, Waymo, dan pemain dari China akan menjadi tiga kekuatan utama dalam persaingan menuju komersialisasi robotaxi global.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor