BeritaInvestor.id – Bursa saham Asia mengalami penurunan pada Kamis (20/2/2025) setelah kekhawatiran dari risalah rapat Federal Reserve (The Fed) membuat investor tidak tenang. Mereka tidak terburu-buru untuk mengurangi suku bunga acuan, yang memicu ketidakpastian di pasar. Bursa saham Jepang dan Australia turun, sedangkan indeks saham berjangka Hong Kong juga merosot. Perdagangan awal di Asia menunjukkan kontrak untuk saham AS juga menurun setelah S&P 500 mencetak rekor baru dengan kenaikan 0,2% pada Rabu (19/2/2025). Para investor menunjukkan kehati-hatian, terlihat dari penguatan yen yang diperdagangkan sekitar 151 per dolar AS.
Risalah Rapat The Fed dan Kebijakan Suku Bunga
Risalah rapat The Fed di bulan Januari mengungkapkan bahwa para pembuat kebijakan ingin mempertahankan suku bunga di tengah tingkat inflasi yang tinggi dan ketidakpastian ekonomi. Mereka juga berencana untuk menghentikan atau memperlambat proses pengetatan kuantitatif hingga masalah plafon utang pemerintah teratasi. “Mereka akan duduk dan menunggu sebelum memotong [suku bunga] lagi,” ucap Peter Boockvar, penulis The Boock Report.
Reaksi Pasar terhadap Kebijakan Pemerintah
Pasar tampaknya tidak terpengaruh oleh pernyataan Presiden Donald Trump terkait pemangkasan belanja pemerintah dan kenaikan indeks Nasdaq, Dow Jones, dan Bitcoin. Sementara itu, Bitcoin mengalami penurunan sekitar 10% dari puncaknya di bulan Januari setelah mencapai rekor tertinggi.
Data Ekonomi Penting dari Asia
Hari ini, data penting dari Asia akan dirilis, termasuk pesanan ekspor Taiwan, inflasi Hong Kong, dan suku bunga pinjaman di China. Data terbaru menunjukkan investasi asing di China paling lambat dalam empat tahun, dengan pengeluaran baru hanya mencapai lebih dari US$13 miliar pada Januari. Banyak perhatian juga tertuju pada Alibaba Group Holding Ltd, karena laporan keuangannya akan menjadi indikator penting setelah peningkatan nilai pasar sebesar lebih dari US$110 miliar.
Penurunan Laba di Sektor Pertambangan
Sementara itu, Rio Tinto Group melaporkan penurunan laba tahunan, dan Fortescue Ltd mengalami penurunan laba semester pertama sebesar 53% akibat permintaan bijih besi yang melemah di China. Di AS, saham-saham terkait komputasi kuantum melonjak berkat chip baru dari Microsoft Corp, sementara pasar perumahan diperkirakan akan mengalami lebih banyak kesulitan.
Arah Perdagangan Minyak dan Emas
Harga minyak naik pada Rabu karena ketidakpastian pasokan dari Rusia, Kazakhstan, dan OPEC+. Harga emas tetap stabil meskipun tidak mencapai level tertinggi karena meningkatnya ketegangan geopolitik.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.