Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Bursa Saham Asia Menguat setelah Pernyataan The Fed

by Tim Redaksi
12, February, 2025
in Emiten
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Bursa Saham Asia Menguat Dipicu Pernyataan Gubernur The Fed
Hari ini, Rabu (12/2/2025), bursa saham Asia mengalami kenaikan. Hal ini terjadi setelah Gubernur Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, menyarankan agar tidak terburu-buru dalam memangkas suku bunga lebih lanjut.

Indeks Saham dan Obligasi Hari Ini
Saham Jepang dan Hong Kong menunjukkan tren positif, sementara pasar saham Australia stabil pada pembukaannya. Namun, Indeks S&P 500 sebagian besar bergerak datar, meski Meta Platforms Inc mencatat kenaikan selama 17 hari berturut-turut. Di sisi lain, imbal hasil obligasi pemerintah juga mengalami penurunan. Pasar masih memperkirakan satu kali penurunan suku bunga oleh The Fed tahun ini, dengan imbal hasil obligasi 10 tahun Australia naik empat basis poin.

Kebijakan Suku Bunga The Fed
Powell menekankan perlunya memberikan waktu sebelum melakukan penyesuaian suku bunga. Ia menyatakan bahwa The Fed akan menunggu kemajuan lebih lanjut dalam menurunkan inflasi. Beberapa pejabat juga menyiratkan bahwa mereka akan mempertahankan suku bunga sampai ada informasi lebih lanjut tentang kebijakan ekonomi Presiden Donald Trump.

Pergerakan Mata Uang di Asia
Di Asia, rupee India mencapai peningkatan tertinggi dalam dua tahun terakhir, kemungkinan akibat intervensi besar dari bank sentral. Walaupun Bank Sentral India tidak mengungkap angka pasti intervensi tersebut, diperkirakan mencapai rekor baru. Di sisi lain, dong Vietnam mengalami penurunan ke rekor terendah terhadap dolar AS karena peningkatan ancaman tarif dagang.

Baca:

Direktur Operasi WEGE Dwi Purnomo Mundur: RUPS Akan Finalisasi

SMMA Laba Bersih Melejit 284% Meski Pendapatan Turun di Kuartal I 2025

Reaksi Terhadap Kebijakan Tarif
Sementara itu, Uni Eropa berencana membalas tarif 25% yang mungkin diterapkan oleh AS pada impor baja dan aluminium. Hal ini meningkatkan potensi terjadinya perang dagang antara sekutu dekat, AS dan Uni Eropa.

Data Inflasi dan Tenaga Kerja di AS
Para pedagang menunggu data inflasi utama AS. Diperkirakan data akan menunjukkan kenaikan indeks harga konsumen sebesar 0,3% pada bulan Januari. Josh Hirt dari Vanguard menyatakan bahwa data inflasi yang baik, ditambah dengan lapangan kerja yang kuat, memberikan kesabaran untuk The Fed menjaga suku bunga tetap pada kisaran 4,25%-4,50% pada Maret.

Komoditas dan Pergerakan Harga
Di bidang komoditas, harga minyak terus naik ditengah sanksi AS yang mempengaruhi suplai minyak mentah Rusia. Emas sempat melonjak di atas US$2.942 per ons, sebelum akhirnya turun kembali. Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Previous Post

Rebalancing Indeks MSCI, INKP & MDKA Didepak dari MSCI Global Standard Indexes

Next Post

Harga Emas Antam Pecahkan Rekor Lagi, Tembus Rp1,7 Juta/Gram

Next Post

Harga Emas Antam Pecahkan Rekor Lagi, Tembus Rp1,7 Juta/Gram

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor