Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Bursa Saham Asia Diprediksi Menguat Setelah Penundaan Tarif Trump

by Tim Redaksi
6, March, 2025
in Emiten
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Bursa saham Asia diprediksi akan menguat hari ini, Kamis (6/3/2025), setelah Wall Street mengalami kenaikan. Penyebabnya adalah keputusan Presiden AS Donald Trump yang menyetujui penundaan tarif baru untuk produsen mobil di Meksiko dan Kanada. Secara bersamaan, obligasi Jerman mengalami penjualan signifikan karena meningkatnya belanja pertahanan.

Kenaikan Indeks Saham
Indeks saham berjangka untuk Jepang, Australia, dan Hong Kong semuanya menunjukkan kenaikan. Di Amerika Serikat, indeks S&P 500 ditutup pada Rabu (5/3/2025) dengan kenaikan 1,1%, sementara Nasdaq 100 yang banyak berisi saham teknologi meningkat 1,4%. Saham perusahaan China yang terdaftar di AS juga melonjak 6,4%, angka tertinggi dalam tiga bulan.

Pergerakan Dolar dan Obligasi
Indeks dolar turun 1% pada Rabu, melemah terhadap sebagian besar mata uang utama, khususnya euro. Sementara itu, Yen menguat sekitar 0,6%, dengan nilai di bawah 149 per dolar. Penundaan tarif mobil ini diumumkan setelah pembicaraan antara Trump dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.

Dampak di Eropa dan Data Ekonomi Asia
Di Eropa, obligasi Treasury sedikit menurun, menyebabkan imbal hasil obligasi 10 tahun AS naik tiga basis poin menjadi 4,28%. Di Jerman, imbal hasil obligasi sepuluh tahun melonjak 30 basis poin, tertinggi sejak 1990, seiring dengan rencana perombakan fiskal besar dari calon kanselir Friedrich Merz. Jerman berencana menginvestasikan ratusan miliar euro untuk belanja pertahanan dan infrastruktur.

Baca:

Direktur Operasi WEGE Dwi Purnomo Mundur: RUPS Akan Finalisasi

SMMA Laba Bersih Melejit 284% Meski Pendapatan Turun di Kuartal I 2025

Di Asia, data yang akan dirilis mencakup tingkat pengangguran di Filipina, inflasi di Vietnam, serta keputusan suku bunga di Malaysia. Sementara itu, China menetapkan target pertumbuhan ekonomi sekitar 5% untuk tahun 2025, menandakan ambisi yang terus berlanjut meski terdapat ketegangan perdagangan. Pada malam ini, Bank Sentral Eropa (ECB) dan bank di Turki akan mengumumkan keputusan suku bunga.

Pergerakan Harga Minyak
Harga minyak dunia juga mengalami penurunan lebih dari 2% pada Rabu, seiring pedagang menyesuaikan dampak tarif AS terhadap permintaan.

Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Previous Post

Tower Bersama (TBIG) Akan Terbitkan Obligasi Rp2,67 Triliun

Next Post

IHSG Menguat 2,37% di Tengah Banjir Besar Jabodetabek

Next Post

IHSG Menguat 2,37% di Tengah Banjir Besar Jabodetabek

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor