BeritaInvestor.id – Mayoritas bursa saham Asia-Pasifik ditutup menguat pada perdagangan Jumat (23/2/2024) meskipun ada beberapa indeks yang melemah. Investor global menantikan rilis data harga properti China yang dapat memberikan gambaran mengenai kesehatan sektor tersebut.
Bursa yang Menguat:
- Indeks Shanghai Composite China naik 0,2%.
- Indeks ASX 200 Australia bertambah 0,48%.
- Indeks KOSPI Korea Selatan menguat 0,61%.
Bursa yang Melemah:
- Indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,45%.
- Indeks Straits Times Singapura merosot 0,93%.
Fokus Utama: Data Properti China
Investor saat ini menantikan rilis data harga properti China untuk periode Januari 2024. Sektor properti merupakan kontributor penting bagi perekonomian China, sehingga data ini dinilai krusial untuk memahami prospek pemulihan sektor tersebut. Pasar properti China tengah menghadapi beragam tantangan, termasuk penurunan harga rumah selama sembilan tahun terakhir. Para ekonom memperkirakan harga rumah pada Januari 2024 turun 0,7% year-on-year (yoy) dibandingkan penurunan 0,4% pada Desember 2023.
Dampak Wall Street
Penguatan mayoritas bursa Asia-Pasifik terjadi menyusul kinerja positif Wall Street pada Kamis (22/2/2024). Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melonjak 1,18%, S&P 500 melejit 2,11%, dan Nasdaq Composite terbang 2,96%. Kenaikan ini dipicu oleh laporan keuangan Nvidia yang menggembirakan, di mana raksasa chip tersebut membukukan kenaikan pendapatan sebesar 265% dibandingkan tahun lalu.
Kehati-hatian The Fed
Meskipun pasar merespon positif data ekonomi AS dan kinerja Nvidia, investor tetap mencermati sikap Federal Reserve (The Fed) yang masih berhati-hati dalam menentukan kebijakan moneter kedepannya. Pernyataan terbaru The Fed mengindikasikan bahwa mereka tidak terburu-buru untuk menurunkan suku bunga dan lebih mengutamakan pengendalian inflasi. Keputusan pemangkasan suku bunga akan diambil jika ada keyakinan yang kuat bahwa inflasi terus melandai.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor