BeritaInvestor.id – PT Bumi Resources Tbk (BUMI) optimistis mampu mencapai target produksi batu bara sebanyak 80 juta ton pada tahun 2024. Optimisme ini didasarkan pada persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) untuk Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia periode 2024-2026 yang telah diterima perusahaan.
“Panduan tahun 2024 belum selesai, tapi volume produksi dari KPC dan Arutmin saja diperkirakan mencapai 80 juta ton, lebih tinggi dari tahun 2023 dan jauh lebih tinggi dari tahun 2022,” kata Direktur & Sekretaris Perusahaan Bumi Resources, Dileep Srivastava kepada Investor Daily, Rabu (3/1/2024).
Emiten berkode saham BUMI tersebut bahkan berencana memproduksi batu bara minimal sekitar 80 juta ton hingga 2026. “Tidak termasuk Pendopo yang berpotensi menambah lebih banyak,” ujar Dileep.
Lebih lanjut dia mengatakan, pertumbuhan sektor batu bara di Indonesia tergolong pesat. Hal itu tampak dari target volume yang ambisius dari Kementerian ESDM pada 2024 yang sebanyak 775 juta ton.
“Kami optimistis mampu memenuhi target produksi 80 juta ton di 2024,” tegas Dileep.
Di sisi lain, dalam jangka menengah, BUMI memiliki rencana hilirisasi batu bara menjadi bahan kimia. BUMI juga mengupayakan proyek diversifikasi non batu bara, terutama di bidang logam.
Adapun rencana dekarbonisasi BUMI telah siap hingga tahun 2030 dan dapat diperpanjang setelah pelaksanaan rencana awal. Perseroan tengah mencermati teknologi CCUS untuk proyek masa depan.
Teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) dan Carbon Capture Storage (CCS) merupakan tren baru dalam menghadapi transisi energi untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) global.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor