BeritaInvestor.id – PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 11,54 triliun di tahun 2023. Angka ini menunjukkan peningkatan 12,74% dibandingkan tahun 2022 yang tercatat Rp 10,24 triliun. Meskipun laba bersih mengalami penurunan, kinerja BSDE secara keseluruhan masih terbilang positif.
Pertumbuhan Segmen Bisnis dan Penjualan
- Segmen Dominan: Penjualan tanah, bangunan, dan strata title menjadi penyumbang utama pendapatan BSDE dengan kontribusi mencapai 85,15% atau senilai Rp9,83 triliun. Kenaikan ini mencerminkan tingginya permintaan properti di wilayah pengembangan perseroan.
- Pertumbuhan Segmen Lain: Segmen sewa tercatat mengalami peningkatan pendapatan sebesar 7,95% menjadi Rp917,69 miliar, menjadikannya kontributor terbesar kedua. Kenaikan ini menunjukkan optimisme terhadap pertumbuhan bisnis persewaan properti.
Dampak Kenaikan Harga Pokok Penjualan
- Beban Lebih Tinggi: Peningkatan aktivitas bisnis turut berdampak pada naiknya beban pokok penjualan BSDE. Tercatat kenaikan sebesar 50,39% menjadi Rp 5,13 triliun dibandingkan tahun sebelumnya.
- Penurunan Laba Kotor: Kenaikan beban pokok penjualan yang lebih tinggi dari pertumbuhan pendapatan menyebabkan laba kotor BSDE mengalami penurunan 6,07% menjadi Rp 6,41 triliun.
Faktor Lain yang Mempengaruhi Laba Bersih
- Kenaikan Beban Operasional: Selain beban pokok penjualan, peningkatan biaya operasional turut mempengaruhi penurunan laba bersih BSDE. Total beban usaha secara keseluruhan naik 12,19% menjadi Rp 3,50 triliun.
Strategi BSDE Hadapi Penurunan Laba Bersih
- Peningkatan Pendapatan Dividen dan Bunga: BSDE berhasil mengerek pendapatan dari sumber lain di luar penjualan properti. Pendapatan dividen tumbuh 51,01% menjadi Rp 4,97 triliun dan pendapatan bunga serta investasi naik 49,56% menjadi Rp 497,14 miliar. Diversifikasi sumber pendapatan ini membantu mengurangi tekanan penurunan laba bersih akibat kenaikan beban.
Kondisi Keuangan BSDE yang Sehat
- Kas dan Setara Kas: BSDE memiliki kas dan setara kas yang kuat senilai Rp 9,43 triliun. Kondisi keuangan yang likuid ini memberikan ruang bagi perseroan untuk melakukan investasi pada pengembangan proyek selanjutnya.
- Persediaan: Persediaan properti yang dimiliki BSDE tercatat sebesar Rp 14,31 triliun. Ini menjadi bekal penting untuk memenuhi permintaan properti yang terus ada.
Pandangan ke Depan
- Prospek Pertumbuhan: Meskipun laba bersih mengalami penurunan, BSDE optimis dapat melanjutkan pertumbuhan di tahun 2024. Hal ini didukung oleh kondisi fundamental perseroan yang kuat dan pemulihan ekonomi nasional pasca Pemilu.
- Fokus Strategi: Ke depannya, BSDE akan fokus pada pengembangan proyek-proyek yang sedang berjalan serta mencari peluang ekspansi baru untuk meningkatkan pendapatan di masa depan.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor