BeritaInvestor.id – Di tengah tren volatilitas pasar yang tinggi, CEO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), Patrick Walujo, memberikan sinyal positif dengan memborong saham perusahaannya di level ‘gocap’. Transaksi ini diikuti oleh aksi beli dari beberapa broker besar, baik asing maupun domestik.
Berdasarkan Keterbukaan Informasi (KI) BEI yang dipublikasikan perseroan pada 21 Juni 2024, Patrick Walujo membeli 98,5 juta saham GOTO di harga Rp 50-51, dengan total nilai mencapai Rp 5 miliar. Transaksi ini menambah kepemilikan sahamnya menjadi 365,75 juta saham seri A GOTO atau setara dengan 0,03%, dari sebelumnya 0,02%.
Aksi Beli CEO dan Broker Besar, Tanda Optimisme di Tengah Koreksi Harga Saham
Meskipun harga saham GOTO mengalami koreksi sejak awal bulan, aksi beli oleh Patrick Walujo dan beberapa broker besar menunjukkan optimisme terhadap prospek GOTO di masa depan. JPMorgan Sekuritas (BK) menjadi broker asing dengan posisi akumulasi saham GOTO terbesar, dengan net buy sebesar Rp 92,1 miliar sejak 19 Juni 2024.
Diikuti oleh Ciptadana Sekuritas (KI) dengan net buy Rp 35,3 miliar dan Mirae Asset Sekuritas (YP) dengan net buy Rp 28,7 miliar. Broker domestik lain seperti Trimegah Sekuritas (LG) dan Bahana Sekuritas (DX) juga terpantau memborong saham GOTO dengan net buy masing-masing Rp 23,6 miliar dan Rp 14,6 miliar.
Total akumulasi beli bersih dari 5 sekuritas tersebut mencapai Rp 194,3 miliar.
Keyakinan Terhadap Fundamental dan Prospek GOTO di Masa Depan
Analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis, menilai aksi beli oleh CEO dan broker besar ini merupakan sinyal positif yang menunjukkan keyakinan terhadap fundamental dan prospek GOTO. “Harga pasar saat ini tidak mencerminkan fundamental dan prospek ke depan perusahaan,” ujar Azis.
Lebih lanjut, Azis menjelaskan bahwa pembelian saham oleh CEO GOTO menunjukkan keyakinan terhadap pencapaian metrik atau target keuangan yang ingin dicapai.
Senada dengan Azis, Richard Jonathan Halim, analis NH Korindo Sekuritas, juga optimis terhadap prospek profitabilitas GOTO di bawah kepemimpinan Patrick Walujo. “GOTO memiliki prospek profitabilitas yang semakin kuat meski telah ditinggal oleh para pendirinya,” kata Richard.
Richard menambahkan bahwa GOTO telah berhasil mencapai EBITDA yang disesuaikan positif di kuartal IV-2023 dan menargetkan EBITDA yang disesuaikan impas di tahun ini. “Di bawah kepemimpinan CEO saat ini, GOTO telah melakukan perombakan yang massif untuk mencapai sustainabilitas bisnis dengan refocusing ke segmen On-Demand Services (ODS) dan fintech dengan margin besar untuk memacu profitabilitas,” jelas Richard.
Upaya Menuju Profitabilitas dan Outlook yang Jelas
Upaya strategis GOTO, seperti refocusing ke segmen ODS dan fintech, serta menjalin kemitraan strategis dengan TikTok di segmen e-commerce, dinilai membantu perusahaan menghindari aktivitas cash-burn yang berlebihan dan memberikan outlook profitabilitas yang lebih jelas.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor