BeritaInvestor.id – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus memperkuat strategi pertumbuhan berkelanjutan melalui empat pilar utama: pengembangan dana murah CASA, integrasi teknologi digital, sinergi bisnis internal, dan manajemen risiko. Direktur Utama BRI Hery Gunardi menegaskan bahwa fokus pada pertumbuhan kualitas di segmen konsumer, UMKM, dan korporasi menjadi kunci adaptasi dalam kondisi ekonomi global yang dinamis.
Penguatan Dana Murah CASA
Pertumbuhan dana murah (CASA) dianggap sebagai fondasi kekuatan BRI. Saat ini, superapps BRImo digunakan lebih dari 40 juta pengguna dan menjadi ‘engine transaksi ritel’ untuk menambah porsi CASA. Strategi ini diperluas ke segmen korporasi melalui platform Qlola yang menyediakan solusi transaksi terintegrasi.
Digitalisasi & Sinergi Bisnis
Peningkatan produktivitas jaringan dilakukan dengan memperkuat infrastruktur digital seperti QRIS dan AgenBRILink. Selain itu, sinergi dengan anak perusahaan (Pegadaian, PNM) difokuskan untuk meningkatkan penerimaan liabilities tabungan dan giro. ‘BRI akan melakukan fine tuning UI/UX BRImo serta program pelatihan SDM di sekolah bisnis global,’ kata Hery.
Pengelolaan Risiko Proyent
Pendekatan risk management di BRI tidak hanya sebagai kontrol, tetapi juga alat untuk memahami risiko secara strategis. Hal ini membantu menjaga pertumbuhan sehat meski laba bersih triwulan I/2025 mencapai Rp13,80 triliun (tumbuh 5,49% YoY) dan penyaluran kredit UMKM tembus Rp1.126 triliun, sekitar 82% dari total plafon.
Tujuan Universal Banking
BRI menargetkan layanan menyeluruh untuk semua segmen nasabah melalui transformasi ke universal banking. Performa positif ini didukung oleh persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhadap kepemimpinan Hery Gunardi yang diangkat pada Maret 2025.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.