BeritaInvestor.id – Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), anggota keluarga emiten Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yang dimiliki oleh konglomerat Prajogo Pangestu, mencatat rekor dalam perdagangan pasar modal. Pada awal sesi I perdagangan pada Rabu (11/10/2023), saham BREN kembali mencapai Auto Reject Atas (ARA). Hal ini merupakan yang ketiga kalinya dalam tiga hari berturut-turut, menandai tren unik dalam pergerakan saham BREN.
Saham BREN mengalami lonjakan sebesar 24,69% sejak pembukaan perdagangan sesi I hari ini, mencapai posisi Rp 1.515 per saham. Kenaikan ini membawa saham BREN untuk ketiga kalinya mencapai ARA sejak perusahaan ini go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin lalu.
Dengan volume perdagangan mencapai 3.524 kali transaksi dan sekitar 34,86 juta lembar saham yang diperdagangkan, nilai transaksi BREN mencapai Rp 52,81 miliar. Kapitalisasi pasarnya saat ini telah mencapai Rp 202,69 triliun, menjadikannya salah satu dari sepuluh saham dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI, tepatnya di urutan ke-10.
Hingga pukul 09:25 WIB, di sisi pembeli (bid), harga saham BREN mencapai batas atasnya di Rp 1.515 per saham, dengan antrean mencapai 4,5 juta lot atau sekitar Rp 686 miliar. Di sisi penjual (offer), tidak terdapat antrean, menandakan bahwa saham BREN telah mencapai ARA.
IPO BREN yang berlangsung pada Senin awal pekan ini menawarkan 4.015.000.000 saham baru, setara dengan 3% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana. Harga penawaran saat itu sebesar Rp 780 per saham, dengan total nilai Penawaran Umum mencapai Rp 3.131.700.000.000.
Dana IPO akan digunakan untuk membayar sebagian utang fasilitas BREN kepada Bangkok Bank Public Company Limited sebesar US$ 158.588.321. Selain itu, IPO ini juga bertujuan untuk memenuhi kewajiban pembayaran kepada Star Energi Oil & Gas Pte. Ltd. Perincian pembayaran mencakup US$ 66,50 juta kepada SEOG dan US$ 6 juta kepada Perseroan. Biaya ini akan digunakan untuk pembayaran gaji, jasa, dan sewa.
Sebelum IPO, BRPT memiliki kepemilikan saham sebesar 66,67%, sementara sisanya dipegang oleh Green Energy Era (24,33%), Jupiter Tiger Holding (4,5%), dan Prime Hill Fund (4,5%). Setelah IPO, kepemilikan BRPT akan terdilusi menjadi 64,43%, dengan Green Energy Era (23,52%), Jupiter Tiger dan Prime Hill Fund (masing-masing 4,35%), dan masyarakat sebesar 3,35%.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor