Pada awal perdagangan hari Rabu (7/6/2023), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan sebesar 0,18% dan berada pada posisi 6.630,8.
[tv-chart symbol=”IDX:composite” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”1″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]
Menurut NH Korindo Sekuritas Indonesia (NHKSI) Research, sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini adalah kemungkinan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve dan proyeksi pertumbuhan ekonomi dari Bank Dunia.
Pasar Wall Street ditutup dengan kenaikan pada hari Selasa, didukung oleh saham sektor keuangan, sambil menunggu data inflasi dan kebijakan yang akan diambil oleh Federal Reserve pada pertemuan minggu depan. Investor terlihat sedang melakukan konsolidasi sejenak setelah mendorong S&P 500 naik hampir 20% dari level terendah pada Oktober 2022. Peningkatan ini didorong oleh kenaikan saham-saham mega cap, laporan keuangan yang melebihi perkiraan, dan harapan bahwa bank sentral AS mendekati akhir siklus kenaikan suku bunga. Saat ini, sekitar 80% kemungkinan bank sentral akan mempertahankan suku bunga dalam kisaran 5%-5,25%, menurut alat Fedwatch dari CMEGroup. Namun, terdapat kemungkinan sebesar 50% untuk kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Juli.
Di Eropa, Jerman melaporkan angka pesanan pabrik yang lebih baik dari perkiraan, sementara Inggris merilis data PMI Konstruksi yang menunjukkan adanya ekspansi yang lebih baik. Penjualan eceran di Eurozone juga menunjukkan daya beli yang lebih baik dari yang diharapkan.
Bank Dunia baru saja merilis pandangan ekonomi global terbarunya untuk Juni 2023. Proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2023 diproyeksikan sebesar 2,1%, mengalami perlambatan dibandingkan dengan tahun 2022 yang mencapai 3,1%. Namun, pada tahun 2024, pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan mencapai 2,4%.
Mengingat sentimen positif di pasar bahwa resesi global tidak akan terjadi, NHKSI Research berpendapat bahwa IHSG masih memiliki peluang untuk menguji Resistance MA10 yang sebelumnya belum berhasil ditembus, dengan rentang kisaran antara 6.660-6.680. Saran mereka adalah untuk melakukan Average Up on Break, yang tetap menjadi pilihan terbaik saat ini.