BeritaInvestor.id – PT BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) mengumumkan rencananya untuk menghadirkan satu perusahaan dalam initial public offering (IPO) pada kuartal IV-2023. Direktur Utama BRIDS, Laksono W Widodo, menjelaskan bahwa perusahaan yang akan melantai di bursa tersebut bergerak dalam sektor manufaktur tekstil dan memiliki nilai aset mencapai Rp250 miliar.
“Kita akan melihat satu IPO di akhir tahun ini. Perusahaan ini beroperasi di sektor manufaktur tekstil dan memiliki aset di atas Rp 250 miliar,” ujar Laksono kepada wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (24/10/2023).
BRIDS juga berencana untuk membawa lima perusahaan lainnya untuk melakukan IPO pada tahun mendatang. Menurut Laksono, kelima perusahaan ini akan berasal dari sektor manufaktur dan teknologi dengan aset yang signifikan, yaitu di atas Rp 250 miliar.
Awalnya, kelima perusahaan ini sebenarnya berencana untuk melantai di tahun ini, tetapi keputusan ini ditunda mengingat tantangan yang dihadapi perusahaan pada tahun ini.
Dengan tahun pesta demokrasi yang akan berlangsung di Indonesia pada tahun depan, BRIDS memandang tahun 2024 sebagai waktu yang lebih tepat untuk melakukan IPO. Selain itu, keputusan ini juga mempertimbangkan kondisi pasar yang masih sangat dinamis dan pengaruh dari situasi geopolitik serta suku bunga.
Laksono menambahkan, “Namun, kami telah menyiapkan lima perusahaan dalam pipeline kami, dan jika kondisi pasar mendukung, kita dapat menyaksikan sebuah IPO yang sukses.”
Perlu dicatat bahwa dalam kelima perusahaan yang akan melakukan IPO tersebut, tidak ada satupun yang berasal dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), termasuk Pertamina Hulu Energy (PHE).
“Kami tidak memiliki perusahaan BUMN dalam rencana IPO lima perusahaan itu. Kemungkinan PHE belum akan termasuk dalam kelima perusahaan tersebut. Dalam pengalaman kami tahun lalu, seringkali ada proyek besar yang pengambilan keputusannya melibatkan pemerintah, sehingga dapat terjadi penundaan,” jelas Laksono.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor