BeritaInvestor.id – Saham emiten bank BUMN PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masanya (all time high/ATH) pasca pemecahan saham atau stock split di Rp 6.625/unit. Saham BMRI ditutup naik 1,92% di level Rp 6.625/unit pada perdagangan sesi I Selasa (16/1/2024).
Kenaikan saham BMRI pada hari ini didorong oleh sejumlah faktor, di antaranya kinerja keuangan perseroan yang diprediksi lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya dan sentimen menjelang Pemilu 2024.
Per November 2023, BMRI kembali melanjutkan kinerja yang positif bahkan melebihi ekspektasi pertumbuhan yang dipasang perseroan. Pertumbuhan kredit Bank Mandiri secara bank only per November 2023 telah mencapai 13,65% (year-on-year/yoy) menembus Rp 1.046,05 triliun. Pencapaian kredit ini mendorong pertumbuhan aset BMRI secara bank only ke level Rp 1.628 triliun, atau naik 8,36% (yoy).
Dari sisi pendanaan, BMRI masih mampu mencatat kenaikan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 6,06% (yoy). Meski tumbuh satu digit, kenaikan DPK Bank Mandiri didominasi oleh dana murah yakni giro dan tabungan yang masing-masing tumbuh 10,08% dan 7,21% pada November 2023.
Hal ini menandakan biaya dana Bank Mandiri semakin menurun, yang ditandai oleh kenaikan rasio dana murah (current account saving account/CASA) yang telah menyentuh level 79% secara bank only atau naik 191 basis poin (bp).
Adapun laba bersih BMRI secara bank only pada November 2023 juga tercatat sudah mencapai Rp 45,06 triliun atau naik signifikan 29,45% dari posisi tahun sebelumnya yang sebesar Rp 34,81 triliun.
Sementara itu, sentimen dari tahun politik atau menjelang Pemilu 2024 yang hanya tinggal sebulan lagi juga turut menopang saham-saham perbankan utamanya bank jumbo. Hal ini karena perputaran uang beredar cenderung meningkat saat menjelang Pemilu, sehingga hal ini dapat menguntungkan perbankan.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor