BeritaInvestor.id – Bank Indonesia (BI) secara resmi meluncurkan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2030, menandai tonggak penting dalam upaya Indonesia untuk mempercepat digitalisasi sistem pembayaran dan mewujudkan inklusi keuangan yang lebih luas. Peluncuran ini dilakukan sebagai kelanjutan dari BSPI 2025 dengan fokus utama pada lima inisiatif strategis.
Lima Inisiatif Strategis BSPI 2030
- Memperkuat Infrastruktur Pembayaran Ritel
- Tujuan: Meningkatkan kecepatan, keamanan, dan efisiensi transaksi pembayaran sehari-hari.
- Upaya: Memperluas penggunaan fast payment seperti QRIS dan mengintegrasikan sistem pembayaran dengan berbagai platform digital.
- Memodernisasi Infrastruktur Pembayaran Grosir
- Tujuan: Meningkatkan konektivitas sistem pembayaran Indonesia dengan sistem pembayaran internasional dan mendukung pertumbuhan ekonomi digital.
- Upaya: Pengembangan fitur Real Time Gross Settlement (RTGS) yang lebih canggih.
- Penguatan Infrastruktur Data
- Tujuan: Membangun infrastruktur data yang terintegrasi dan aman untuk pengawasan yang lebih efektif dan mendorong inovasi.
- Upaya: Implementasi teknologi untuk pengumpulan dan analisis data yang lebih baik.
- Meluaskan Akses Pembayaran
- Tujuan: Meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan pembayaran digital, terutama di daerah terpencil.
- Upaya: Kolaborasi dengan fintech dan lembaga keuangan lainnya untuk menyediakan layanan di daerah yang sulit dijangkau.
- Pengembangan Central Bank Digital Currency (CBDC)
- Tujuan: Meningkatkan efisiensi sistem pembayaran, memperkuat stabilitas moneter, dan mendukung inovasi keuangan.
- Upaya: Penelitian dan pengembangan mata uang digital bank sentral yang aman dan dapat diandalkan.
Gubernur BI: Perry Warjiyo
Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam sambutannya menyampaikan bahwa peluncuran BSPI 2030 merupakan langkah strategis untuk memperkuat sistem pembayaran Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif. “Dengan BSPI 2030, kami ingin menjadikan Indonesia sebagai pusat inovasi sistem pembayaran di kawasan regional,” ujar Perry.
Tantangan dan Peluang
Meskipun BSPI 2030 menawarkan banyak peluang, namun implementasinya juga dihadapkan pada sejumlah tantangan, seperti keamanan siber dan infrastruktur teknologi informasi di berbagai daerah yang masih perlu ditingkatkan. Ketersediaan jaringan internet yang stabil dan akses perangkat digital yang memadai merupakan prasyarat penting untuk mendukung digitalisasi sistem pembayaran. Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah, BI, dan seluruh pemangku kepentingan, BSPI 2030 diharapkan dapat membawa transformasi positif bagi sistem pembayaran di Indonesia.
Implikasi bagi Masyarakat
Peluncuran BSPI 2030 akan memberikan berbagai manfaat bagi masyarakat, antara lain:
- Kemudahan Bertransaksi: Masyarakat dapat melakukan transaksi pembayaran dengan lebih mudah, cepat, dan aman melalui berbagai saluran.
- Akses Keuangan yang Lebih Luas: Masyarakat yang belum banked atau underbanked dapat lebih mudah mengakses layanan keuangan.
- Peningkatan Efisiensi: Transaksi pembayaran yang lebih efisien dapat meningkatkan produktivitas dan menurunkan biaya.
- Inovasi Produk dan Layanan Keuangan: BSPI 2030 akan mendorong munculnya produk dan layanan keuangan baru yang inovatif.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor