Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Bisnis Minuman TGUK: Dari Manis Jadi Pahit, Rugi Miliaran dan Tutup 117 Gerai!

by Tim Redaksi
10, January, 2025
in Emiten
0
TGUK Berencana Ekspansi ke AS dan Targetkan Kenaikan Pendapatan 20%
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Sepanjang tahun 2024, PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK), emiten yang dikenal dengan gerai minuman manis Teguk, telah melakukan penutupan ratusan gerai secara masif. Berdasarkan laporan keuangan Desember 2023, perusahaan mencatatkan pengakuan sewa atas 152 gerai. Namun, pada Public Expose tanggal 30 Desember 2024, hanya tersisa 35 gerai.

Faktor Penyebab Penutupan Gerai

Manajemen TGUK mengungkapkan bahwa sejumlah tantangan telah memengaruhi operasional bisnis sepanjang 2024, antara lain:

  1. Dinamika Pasar dan Penurunan Daya Beli
    Target pasar Teguk, yakni kelompok menengah ke bawah, mengalami penurunan daya beli akibat tekanan ekonomi. Fenomena ini terlihat sejak kuartal pertama hingga ketiga tahun lalu.
  2. Perubahan Perilaku Konsumen
    Konsumen cenderung merasa pembelian makanan dan minuman secara online lebih mahal, sehingga mereka lebih mengutamakan kebutuhan pokok dibandingkan minuman manis.
  3. Efisiensi Operasional
    Untuk menghadapi tantangan ini, TGUK melakukan efisiensi dengan menutup gerai yang kurang menguntungkan.

Ke depan, TGUK akan fokus pada pengembangan kanal alternatif seperti partnership, educational channel, dan public transportation channel, yang dianggap lebih potensial.

Baca:

Direktur Operasi WEGE Dwi Purnomo Mundur: RUPS Akan Finalisasi

SMMA Laba Bersih Melejit 284% Meski Pendapatan Turun di Kuartal I 2025

Kinerja Keuangan TGUK

Di tengah penutupan gerai, TGUK juga mencatatkan kerugian sebesar Rp20 miliar pada kuartal III-2024. Hal ini kontras dengan kinerja periode yang sama pada 2023, di mana perusahaan mencatatkan laba Rp4,16 miliar. Menurut manajemen, terdapat tiga penyebab utama kerugian tersebut:

  1. Tagihan Platform Online yang Tinggi
    Biaya kerja sama dengan platform online menjadi salah satu beban yang signifikan bagi perusahaan.
  2. Investasi pada Produk Baru
    TGUK menginvestasikan dana untuk pengembangan produk es krim, tetapi hasilnya tidak sesuai ekspektasi.
  3. Biaya Penutupan Toko
    Proses penutupan gerai juga menambah beban operasional perusahaan.

Pendapatan dan Efisiensi

Pendapatan TGUK pada kuartal III-2024 tercatat Rp69,8 miliar, turun 30,4% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp100,3 miliar. Namun, TGUK berhasil mencatatkan efisiensi pada beban pokok pendapatan, yang turun dari Rp48,67 miliar menjadi Rp35,14 miliar.

Kondisi Aset dan Ekuitas

Per September 2024, TGUK mencatatkan total aset sebesar Rp195,58 miliar, dengan ekuitas senilai Rp157,03 miliar dan liabilitas sebesar Rp38,55 miliar. Meski menghadapi tantangan besar, manajemen menyatakan optimisme dalam mengubah strategi bisnis untuk kembali mencatatkan kinerja positif di masa mendatang.

 

 


Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor

Tags: Bisnis F&BEfisiensi OperasionalKerugian TGUKKinerja Keuangan TGUKPartnership ChannelPendapatan TGUKPenutupan Gerai TegukStrategi Bisnis TegukTGUKTransformasi Bisnis TGUK
Previous Post

Empat Sekuritas Terlibat dalam Skandal Korupsi PT Taspen

Next Post

Anak Usaha PANI IPO Senilai Rp 2,3 Triliun, CBDK ARA Berjilid-jilid?

Next Post
Anak Usaha PANI IPO Senilai Rp 2,3 Triliun, CBDK ARA Berjilid-jilid?

Anak Usaha PANI IPO Senilai Rp 2,3 Triliun, CBDK ARA Berjilid-jilid?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor