BeritaInvestor.id – PT Bio Farma (Persero) menargetkan peningkatan ekspor vaksin dengan nilai kontrak sebesar Rp 3 triliun untuk tahun 2025, yang sebagian besar telah diamankan melalui kontrak ekspor vaksin ke Brasil senilai Rp 1,4 triliun. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Bio Farma untuk memperkuat posisinya dalam rantai pasok farmasi global, dengan rencana ekspansi produksi yang signifikan di masa depan.
Wakil Direktur Utama Bio Farma, Soleh Ayubi, menyatakan bahwa Bio Farma berperan penting dalam suplai vaksin global, dengan lebih dari 700 juta anak di 153 negara menggunakan vaksin produksi perusahaan tersebut. “Bio Farma memiliki peran yang sangat strategis dalam distribusi vaksin, baik di Indonesia maupun secara global. Oleh sebab itu, kami terus memastikan kualitas produk dan kelancaran rantai pasok,” ujar Soleh dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Jumat (1/11/2024).
Pembangunan Pabrik Baru untuk Memperluas Kapasitas Produksi
Bio Farma berencana meningkatkan kapasitas produksi vaksinnya, yang saat ini mencapai 3,1 miliar dosis per tahun dari pabrik di Pasteur, Bandung. Pabrik tersebut, yang telah beroperasi selama 130 tahun, dianggap kurang memadai untuk memenuhi permintaan global yang terus meningkat. Oleh karena itu, perseroan sedang mencari lokasi baru untuk mendirikan pabrik dengan kapasitas produksi yang lebih besar.
“Kami akan meningkatkan kapasitas beberapa kali lipat. Hal ini tidak mungkin dilakukan di pabrik kami yang ada saat ini, yang sudah beroperasi selama lebih dari satu abad. Kami mencari lokasi baru yang dapat digunakan untuk jangka panjang, hingga 50-100 tahun ke depan,” jelas Soleh.
Proyeksi Ekspor dan Rencana Pertumbuhan Bio Farma
Bio Farma memproyeksikan peningkatan kapasitas produksi hingga 10 kali lipat dalam satu dekade mendatang, dengan harapan menggenjot pendapatan dari pasar ekspor. Pasar ekspor dinilai sangat menjanjikan, dengan margin keuntungan yang lebih besar dibandingkan pasar domestik. Dalam hal ini, Bio Farma berencana memperluas jenis produk vaksin yang diekspor untuk memenuhi kebutuhan vaksin global.
Dukungan Kementerian BUMN dalam Ekspansi Global
Menteri BUMN Erick Thohir menekankan bahwa Kementerian BUMN akan mendorong kerja sama Bio Farma dengan mitra internasional, yang akan memperkuat posisi Bio Farma sebagai pusat produksi vaksin global. Erick menyebut, Kementerian BUMN menargetkan peningkatan produksi Bio Farma hingga lima kali lipat untuk mencakup berbagai jenis vaksin, termasuk vaksin untuk serviks dan kerja sama terkait pengembangan pengobatan kelainan darah di Inggris dengan mitra dari Skotlandia.
“Kami mendukung Bio Farma untuk menjadi pusat produksi vaksin dunia. Dengan ekspansi ini, Bio Farma diharapkan dapat memenuhi kebutuhan vaksin global, baik dari segi kualitas maupun kapasitas,” ujar Erick.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor