BeritaInvestor.id – Sebagian besar ekonom memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan menahan suku bunga acuan (BI Rate) di level 5,75% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) April 2025. Namun, beberapa analis menyarankan potensi pemangkasan suku bunga untuk mendorong pulihnya ekonomi mengingat inflasi rendah dan tekanan rupiah.
Prediksi Pemotongan Suku Bunga dari Fakhrul Fulvian
Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas, Fakhrul Fulvian, memprediksi BI akan menurunkan suku bunga dari 5,75% sebagai respons terhadap inflasi yang jauh di bawah target (1,65% bulanan pada Maret 2025). Ia menganggap pelemahan rupiah ke level Rp16.860/US$ bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan ekspor komoditas dan menekan dampak inflasi.
Hosianna Evalita: BI Tetap Menahan Suku Bunga, Tapi Ada Peluang Penurunan 25 bps di Kuartal III
Ekonom Bank Danamon, Hosianna Evalita, memproyeksikan BI akan menjaga stabilitas rupiah dengan menahan suku bunga April ini. Ia melihat potensi pemotongan 25 basis poin (bps) ke level 5,5% pada kuartal III-2025 jika tekanan pasar tenang dan inflasi tetap terkendali.
Ryan Kiryanto: Stabilitas Rupiah Prioritas di Tengah Ketidakpastian Global
Ekonom Senior LPPI Ryan Kiryanto memperkirakan BI akan bertahan pada 5,75% untuk mendukung nilai tukar rupiah yang masih rentan. Ia menilai kebijakan ‘hawkish’ (menahan suku bunga) dan ‘dovish’ (relaksasi makroprudensial) merupakan kombinasi tepat menghadapi perang dagang global.
Data & Konsensus Pasar
Dari 27 ekonom/analis yang disurvei Bloomberg, 25 di antaranya memperkirakan BI Rate tetap 5,75%. Rupiah saat ini berada di level terlemah sejak April lalu (Rp16.860/US$), sementara inflasi bulanan Maret mencatatkan angka 1,65%, jauh di bawah target BI.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.