Bank Indonesia (BI) memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 akan meningkat dibandingkan dengan tahun ini. Proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut diperkirakan berkisar antara 4,7 hingga 5,5%, naik dari rentang perkiraan 4,5-5,3% pada tahun 2023.
Pernyataan ini diungkapkan oleh Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI pada Selasa (30/5/2023). Menurut beliau, asumsi makroekonomi untuk pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024 adalah antara 4,7 hingga 5,5%.
Selain itu, proyeksi nilai tukar rupiah juga menunjukkan kekuatan yang lebih baik dibandingkan dengan tahun ini. Pada periode hingga 24 Mei 2023, rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dolar AS adalah Rp15.086/US$, dan diperkirakan akan berada dalam kisaran Rp14.800/US$ – Rp15.200/US$ pada akhir tahun.
Perry Warjiyo menjelaskan bahwa pada tahun 2024, proyeksi nilai tukar rupiah diperkirakan berada dalam kisaran Rp14.600/US$ – Rp15.100/US$.
Selanjutnya, inflasi juga diperkirakan akan lebih rendah pada tahun 2024, yaitu sekitar 1,5 hingga 3,5%, dibandingkan dengan asumsi tahun ini yang sebesar 2-4%.
Perry Warjiyo menegaskan bahwa Bank Indonesia akan terus menjalin sinergi dengan pemerintah untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Kolaborasi yang baik antara bank sentral dan pemerintah diharapkan dapat memperkuat stabilitas ekonomi serta mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Bank Indonesia akan terus melakukan pemantauan dan evaluasi untuk menghadapi berbagai tantangan yang mungkin timbul di masa depan guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan stabilitas yang lebih baik bagi Indonesia.