BeritaInvestor.id – Menjelang Ramadan 2025, belanja masyarakat mengalami penurunan. Ini terungkap dalam laporan dari Mandiri Institute oleh Kepala Mandiri Institute, Andre Simangunsong. Ia menyebutkan bahwa pada minggu sebelum Ramadan, belanja turun 0,04% dibandingkan dengan empat minggu sebelumnya. Pada tahun-tahun sebelumnya, belanja justru meningkat, dengan kenaikan 5,5% di 2024 dan 4,2% di 2023.
Tren Belanja yang Berubah
Andre mencatat bahwa perlambatan ini terlihat di seluruh wilayah, meskipun di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara relatif stabil. Semua kategori belanja melambat, kecuali untuk mobilitas, yang didorong oleh pembelian tiket pesawat. Sementara belanja barang konsumsi di supermarket mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat berbelanja secara selektif untuk mempersiapkan Ramadan dan mudik saat Idulfitri.
Daya Beli dan Tabungan yang Menurun
Kondisi ini juga berimbas pada tabungan kelompok masyarakat. Level tabungan kelompok bawah dan menengah menurun menjelang Ramadan 2025. Walaupun data jumlah tabungan belum dipublikasikan, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melaporkan bahwa daya beli yang rendah mulai mempengaruhi Dana Pihak Ketiga (DPK), yang tumbuh hanya 4,48% pada Desember 2024, jauh lebih rendah dari harapan 6%.
Potensi Menggunakan Tabungan
Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, menjelaskan bahwa daya beli yang menurun menyebabkan masyarakat mungkin harus menggunakan tabungan mereka untuk kebutuhan sehari-hari, istilah yang sering disebut sebagai “makan tabungan”. Pertumbuhan DPK yang lebih rendah dari estimasi menunjukkan dampak nyata dari kondisi ekonomi saat ini.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.