BeritaInvestor.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan tegas membantah rumor seputar rencana pembukaan kode broker saham yang telah beredar. Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI, Irvan Susandy, menegaskan bahwa belum ada keputusan resmi terkait hal tersebut, yang belum genap setahun diimplementasikan. Irvan mengungkapkan bahwa banyak faktor yang menjadi pertimbangan dalam keputusan BEI terkait aturan tersebut, namun detailnya belum dapat diungkapkan. “Kami masih melakukan evaluasi menyeluruh, dan sayangnya, belum dapat membagikan faktor-faktor tersebut pada saat ini,” ujarnya pada Rabu, 16 November 2023.
Walaupun demikian, Irvan memastikan bahwa BEI sedang melakukan survey kepada anggota bursa terkait isu ini. “Survey ini merupakan bagian dari review setelah implementasi terkait penutupan kode broker dan kode domisili,” tambah Irvan dalam keterangan resminya pada Rabu, 15 November 2023.
Lebih lanjut, Irvan menegaskan bahwa hasil implementasi dari survey tersebut tidak akan segera dilakukan pada tahun ini. “Pastinya, hasil dari survey ini tidak akan segera diimplementasikan tahun ini,” ungkapnya. Sebagai catatan, Bursa Efek Indonesia sebelumnya telah menutup akses kode broker pada 6 Desember 2021. Kala itu, Kepala Divisi Inkubasi Bisnis BEI, Irmawati Amran, menjelaskan bahwa langkah tersebut diambil untuk melindungi investor dari praktik herding behavior.
Pada saat yang sama, Bursa juga memberlakukan penutupan informasi domisili investor, enam bulan setelah kebijakan kode broker diberlakukan. Kebijakan ini dihadirkan untuk mengurangi investasi berdasarkan tren ikut-ikutan di pasar modal. Investor tidak lagi dapat melihat anggota bursa yang melakukan transaksi saham tertentu selama perdagangan berlangsung. Begitu juga dengan jenis investor dalam perdagangan real-time yang ditampilkan dengan kode F untuk investor asing dan D untuk investor domestik. Penutupan kode broker mengakibatkan informasi ini hanya dapat diakses oleh investor baru setelah perdagangan berakhir.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor