BeritaInvestor.id – Kasus dugaan kegagalan seorang influencer saham dalam mengelola dana investasi sebesar Rp71 miliar sedang ramai dibicarakan di media sosial. Menanggapi hal ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) menegaskan bahwa influencer tersebut tidak pernah mengikuti pelatihan resmi dari regulator.
Kronologi Kasus
Kasus ini muncul dari cuitan akun @profesor_saham di aplikasi X, yang melaporkan bahwa 34 investor telah menitipkan dana kepada seorang influencer saham, yang kemudian gagal mengelolanya dengan baik, sehingga menyebabkan kerugian hingga Rp71 miliar. Nama Ahmad Rafif Raya, seorang influencer asal Makassar yang mengelola akun @waktunyabelisaham, disebut-sebut sebagai pihak yang bertanggung jawab.
Tanggapan BEI
Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menegaskan bahwa Ahmad Rafif Raya tidak pernah mengikuti program inkubator di BEI.
“Nama tersebut belum pernah mengikuti program inkubator di BEI,” kata Jeffrey, dikutip CNBC Indonesia, Kamis (4/7/2024).
Jeffrey juga menekankan bahwa ada perbedaan mendasar antara profesi influencer dan pengelola investasi.
“Untuk menjadi penasehat atau manager investasi sudah ada POJK yang mengatur dan harus punya lisensi dari OJK,” jelas Jeffrey.
Edukasi dari BEI
Meski demikian, BEI telah aktif mengedukasi para influencer saham melalui program Sekolah Pasar Modal selama beberapa tahun terakhir. Program ini dirancang untuk membekali influencer dengan pengetahuan memadai tentang pasar modal, agar mereka dapat menyampaikan informasi yang akurat dan bertanggung jawab kepada pengikut mereka.
“Pelatihan bagi para influencer ini dibutuhkan agar mereka bisa menyampaikan secara baik kepada followernya dalam kontennya,” tambah Jeffrey.
Tips Memilih Pengelola Investasi yang Terpercaya
Kasus ini menjadi pengingat penting bagi investor untuk berhati-hati dalam memilih pihak yang akan mengelola dana investasi mereka. Berikut beberapa tips untuk memilih pengelola investasi yang terpercaya:
- Pastikan Mereka Memiliki Lisensi Resmi dari OJK: Pengelola investasi yang terpercaya harus memiliki lisensi dari OJK.
- Periksa Rekam Jejak dan Reputasi Mereka: Cari tahu sejarah dan reputasi pengelola investasi sebelum mempercayakan dana Anda.
- Pahami dengan Seksama Produk Investasi yang Ditawarkan: Pastikan Anda memahami produk investasi yang ditawarkan, termasuk risikonya.
- Bertanyalah Jika Ada Hal yang Tidak Anda Mengerti: Jangan ragu untuk bertanya jika ada aspek yang tidak Anda pahami.
- Jangan Mudah Tergoda dengan Iming-Iming Keuntungan Tinggi: Waspadalah terhadap janji keuntungan yang terlalu tinggi dan tidak realistis.
Investasi selalu mengandung risiko. Oleh karena itu, penting untuk melakukan riset dan edukasi diri sebelum mengambil keputusan investasi.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor