BeritaInvestor.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi menghentikan sementara perdagangan saham PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) pada Rabu, 16 Januari 2025. Suspensi dilakukan setelah harga saham emiten yang terafiliasi dengan Happy Hapsoro ini menunjukkan kenaikan signifikan sejak debutnya di bursa.
Alasan Suspensi
BEI menyebut penghentian sementara perdagangan ini bertujuan untuk memberikan waktu bagi investor dalam mempertimbangkan keputusan investasinya berdasarkan informasi yang ada. Suspensi berlaku di pasar reguler dan pasar tunai sebagai langkah cooling down untuk melindungi investor dari risiko yang tidak terduga.
Saham RATU sebelumnya telah dikenakan status Unusual Market Activity (UMA) pada 15 Januari 2025, namun tetap mencatatkan kenaikan 24,78% hingga mencapai Rp4.330 per saham.
Kenaikan Luar Biasa Saham RATU
Sejak pertama kali dicatatkan di BEI pada 8 Januari 2025 dengan harga IPO Rp1.050, saham RATU terus mencatatkan auto reject atas (ARA) selama delapan hari berturut-turut. Total kenaikan saham ini mencapai 276,52%, menjadikannya salah satu saham dengan performa terbaik sejak debutnya.
Rumor Prajogo Pangestu Sebagai Anchor Buyer
Beredar rumor bahwa konglomerat Prajogo Pangestu menjadi anchor buyer dalam IPO Raharja Energi Cepu (RATU). Namun, dalam klarifikasi ke BEI, PT Petrosea Tbk (PTRO) – yang terafiliasi dengan Prajogo Pangestu – menyatakan tidak mengetahui informasi terkait rumor tersebut.
Perkembangan Terkini
Saham RATU merupakan anak usaha dari PT Rukun Raharja Tbk (RAJA). Meski menghadapi suspensi, perhatian pasar terhadap emiten ini tetap tinggi, dengan pelaku pasar menantikan kejelasan informasi lebih lanjut dari pihak terkait.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor