BeritaInvestor.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) turun tangan untuk menyelidiki volatilitas transaksi efek (saham) PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL). Hal ini dilakukan setelah saham GJTL mengalami fluktuasi harga yang cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir.
Pada perdagangan 5 Desember 2023, saham GJTL anjlok 11,26% ke Rp 985. Padahal pada 4 Desember, saham ini melesat 24,72% mentok auto reject atas (ARA).
BEI meminta penjelasan dari GJTL terkait volatilitas tersebut. Dalam keterbukaan informasinya, GJTL menyatakan bahwa tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal.
Selain itu, BEI juga menanyakan apakah GJTL memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi dalam waktu dekat. GJTL menyatakan bahwa tidak ada rencana tersebut.
Volatilitas saham GJTL juga menarik perhatian investor kawakan Lo Kheng Hong. Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Lo Kheng Hong kembali mengakumulasi saham GJTL.
Per 4 Desember 2023, saham GJTL yang dimiliki Lo Kheng Hong bertambah menjadi 176.633.000 saham atau 5,07%. Jumlah ini meningkat 150.000 saham dibandingkan data per 1 Desember yang berjumlah 176.483.000 saham atau 5,06%.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor