BeritaInvestor.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) akan meluncurkan produk Single Stock Futures (SSF) pada minggu kedua November 2024, memungkinkan investor untuk membeli kontrak saham blue chip dengan modal lebih terjangkau. Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menyebutkan bahwa tiga anggota bursa telah mendapatkan izin penyelenggaraan SSF. “Peluncuran SSF akan dilakukan pada 11-14 November 2024, dan sudah ada 3 anggota bursa yang siap menyelenggarakan SSF,” kata Iman dalam Capital Market Journalist Workshop di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Apa Itu Single Stock Futures (SSF)?
SSF adalah kontrak antara dua pihak untuk membeli atau menjual suatu saham tertentu di masa mendatang, dengan saham sebagai underlying asset. Salah satu keunggulan SSF adalah modal transaksi yang lebih rendah dibandingkan membeli saham langsung. Jika pembelian saham memerlukan 100% modal untuk 1 lot, maka transaksi SSF hanya membutuhkan sekitar 4% dari harga lot tersebut per kontrak.
Selain itu, SSF memungkinkan investor untuk mengambil posisi short ketika pasar sedang turun, memberi fleksibilitas lebih untuk memanfaatkan pergerakan harga saham-saham besar atau emiten blue chip tanpa harus menyiapkan modal penuh.
Saham Blue Chip Sebagai Underlying SSF
SSF ini menggunakan saham-saham konstituen dari Indeks LQ45 sebagai underlying, dengan satu kontrak SSF terdiri dari 100 saham. Menurut Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, 15 seri SSF pertama yang akan diluncurkan meliputi saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).
Dengan adanya instrumen baru ini, BEI berharap investor dapat lebih mudah mengakses saham-saham blue chip serta mendapatkan manfaat dari pergerakan harganya dengan investasi yang lebih hemat.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor