Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

FILM Bertahan di MSCI, Tapi Malah Dapat UMA! Pasar Saham Indonesia Tak Ramah Investor Asing?

by Tim Redaksi
25, February, 2025
in Emiten
0
MD Pictures (FILM) Alami Penurunan Laba Bersih 39,6% di Tahun 2023
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mengeluarkan peringatan Unusual Market Activity (UMA) terhadap saham PT MD Entertainment Tbk (FILM) pada 24 Februari 2025. Langkah ini memicu spekulasi bahwa regulator berusaha mengontrol pergerakan saham FILM, terutama menjelang pemberlakuan perubahan indeks MSCI pada 3 Maret 2025, di mana FILM tetap bertahan dalam MSCI Small Caps Index.

πŸ“Œ Apakah ini hanya kebetulan atau ada pola tertentu yang terjadi?

UMA Terbit, Harga FILM Langsung Anjlok

Setelah pengumuman UMA dari BEI, saham FILM langsung mengalami tekanan jual. Berdasarkan data 25 Februari 2025 pukul 09:44 WIB, saham FILM turun 5,69% ke Rp3.810, dari harga sebelumnya Rp4.040.

Baca:

Direktur Operasi WEGE Dwi Purnomo Mundur: RUPS Akan Finalisasi

SMMA Laba Bersih Melejit 284% Meski Pendapatan Turun di Kuartal I 2025

πŸ“‰ Ringkasan pergerakan harga FILM setelah UMA:

  • Open: Rp4.040
  • High: Rp4.140
  • Low: Rp3.790
  • Last Price: Rp3.810
  • Volume perdagangan: 23.733 lot
  • Nilai transaksi: Rp9,5 miliar

πŸ’‘ Apa artinya?

  • Reaksi pasar negatif terhadap surat UMA menunjukkan bahwa investor Asing mulai waspada.
  • Tekanan jual besar terjadi karena kekhawatiran akan suspensi lebih lanjut.
  • Jika FILM disuspensi sebelum 3 Maret 2025, inflow asing yang diharapkan dari MSCI bisa tertunda atau bahkan batal masuk.

MSCI Tetap Memasukkan FILM, Tapi Apakah BEI Justru Menghambat?

MSCI telah mengumumkan perubahan terbaru dalam indeksnya yang berlaku mulai 3 Maret 2025, dan FILM tetap bertahan dalam MSCI Small Caps Index.

βœ… Biasanya, saham yang masuk atau bertahan dalam MSCI mengalami lonjakan harga karena adanya inflow dana asing.
❌ Namun, dengan adanya UMA, momentum kenaikan ini bisa terhambat.

🧐 Apakah ini kebetulan?

  • UMA muncul di saat yangΒ  tidak β€œtepat” ketika FILM baru saja dipastikan bertahan di MSCI.
  • Investor asing yang ingin masuk ke saham ini sekarang menjadi ragu.
  • Jika BEI mengambil langkah lebih jauh dengan suspensi, maka ini jelas akan menghalangi inflow asing.

⚠ Apakah ini pertama kali terjadi? Tidak.

Bukan Pertama Kali: BEI dan Pola yang Berulang

Kasus seperti ini bukan yang pertama kali terjadi di pasar modal Indonesia. Sebelumnya, beberapa saham yang mengalami kenaikan signifikan atau berpotensi menarik dana asing juga mengalami β€œhambatan” dari regulator.

πŸ“Œ Contoh kasus sebelumnya:
1️⃣ GOTO (GoTo Gojek Tokopedia) – Sebelum masuk MSCI, sahamnya sempat mendapatkan perhatian regulator terkait volatilitas harga.
2️⃣ AMMN (Amman Mineral Internasional) – Mengalami kenaikan pesat dan langsung menjadi perhatian BEI.
3️⃣ BREN (Barito Renewables Energy) – Saham yang berusaha masuk MSCI tetapi gagal, juga sempat mengalami pergerakan harga yang mencurigakan sebelum dikeluarkan dari indeks global.

πŸ’­ Apakah BEI sengaja mengontrol saham yang berpotensi mendapatkan inflow asing?

Investor Asing Jualan Besar-Besaran, Pasar Tidak Nyaman?

Data terbaru menunjukkan bahwa investor asing melakukan aksi jual besar-besaran di saham big caps pada 24 Februari 2025, tepat saat Danantara diluncurkan.

πŸ“‰ Net Sell Asing pada 24 Februari 2025:

  • BBCA: -Rp242,1 miliar
  • BMRI: -Rp77,5 miliar
  • BBRI: +Rp16,2 miliar (hanya sedikit net buy)
  • BBNI: -Rp64,5 miliar
  • TLKM: -Rp2,7 miliar

πŸ’‘ Apakah ini sinyal kepercayaan investor asing terhadap pasar modal Indonesia mulai melemah?

  • Asing tampaknya mulai skeptis terhadap regulasi BEI yang sering kali dianggap tidak transparan.
  • Jika pola ini terus berulang, bisa jadi investor global lebih memilih pasar lain yang lebih predictable seperti di Singapura atau Hong Kong.

Apakah BEI Harus Berbenah?

Bursa Efek Indonesia memiliki tanggung jawab untuk menjaga stabilitas pasar. Namun, terlalu sering mengeluarkan UMA atau bahkan mensuspensi saham yang menarik perhatian asing justru bisa menjadi bumerang.

πŸ“Œ Apa yang bisa diperbaiki oleh BEI?
βœ… Transparansi lebih jelas terkait UMA – Jika ada indikasi transaksi tidak wajar, investor seharusnya diberikan alasan yang lebih konkret.
βœ… Menghindari intervensi yang terlalu sering – Pasar modal yang sehat harus dibiarkan bergerak bebas dengan regulasi yang tidak terlalu membatasi pergerakan harga secara tidak perlu.
βœ… Memberikan kepastian hukum bagi investor asing – Jika asing merasa BEI sering melakukan intervensi yang menghambat inflow mereka, maka pasar modal Indonesia bisa kehilangan daya tariknya di mata investor global.

 


Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor

Previous Post

Bluebird Targetkan 10% Armada Listrik hingga 2030

Next Post

Kreatif Media Karya Borong Saham Bukalapak Rp1,34 Triliun

Next Post

Kreatif Media Karya Borong Saham Bukalapak Rp1,34 Triliun

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta Β© 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta Β© 2023 - Berita Investor