BeritaInvestor.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana bertemu investor global di Hong Kong guna membangun kembali kepercayaan mereka terhadap pasar saham domestik. Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan kunjungan ini akan dilakukan Kamis pekan ini, menyusul catatan aliran modal asing yang masih negatif hingga Rp50,61 triliun sepanjang 2025.Rencana Kunjungan ke Investor Hong Kong
BEI menargetkan diskusi dengan investor global untuk menginformasikan kondisi pasar dan memperkuat kepercayaan. Pada Jumat lalu, investor asing mencatat net buy sebesar Rp133 miliar dalam satu hari, tetapi secara mingguan baru meraih total Rp292 miliar. Namun akumulasi net sell selama sebulan terakhir masih di level Rp17 triliun.Permasalahan dengan Kebijakan MSCI
BEI juga mengecam keputusan MSCI yang berencana tidak memasukkan saham-saham yang pernah mengalami unusual market activity (UMA) atau masuk papan pemantauan full call auction (FCA Kriteria 10) ke dalam indeks. Jeffrey Hendrik menyatakan UMA dan FCA bukan sebagai bentuk hukuman, melainkan alat untuk meredam volatilitas harga saham selama 7 hari.Ditengarai Diskriminasi pada BEI
BEI menilai kriteria tersebut tidak universal karena UMA juga ada di bursa negara lain. Mereka meminta kebijakan indeks provider harus lebih adil, menghindari diskriminasi terhadap pasar Indonesia.Periode Komentar MSCI Masih Terbuka
MSCI membuka kesempatan hingga 20 Juni 2025 untuk menerima tanggapan atas kebijakan baru. Namun BEI masih menunggu respons dari pihak penyedia indeks tersebut.Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.