BeritaInvestor.id – Saham perbankan utama di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami tekanan jual pada perdagangan sesi pertama hari ini (14 Februari 2025). PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) memimpin pelemahan dengan turun 2,51% ke level Rp3.890, setelah sempat menyentuh titik terendah dalam sepekan di Rp3.870.
Selain BBRI, saham bank besar lainnya juga mengalami koreksi:
- BBCA turun 0,77% ke Rp9.650
- BMRI melemah 1,78% ke Rp5.500
- BBNI anjlok 2,06% ke Rp4.260
Valuasi Saham BBRI Menarik, Tapi Investor Masih Berhati-hati
Pelemahan saham BBRI terjadi meskipun valuasinya kini lebih menarik bagi investor. Rasio Price to Book Value (PBV) BBRI saat ini 1,86 kali, lebih rendah dari rata-rata 3 tahun terakhir di 2,51 kali. Price Earning Ratio (PER) juga turun menjadi 9,8 kali, di bawah rata-rata 14,81 kali dalam tiga tahun terakhir.
📊 Valuasi Saham BBRI (2025 vs. Rata-rata 3 Tahun Terakhir):
- PBV: 1,86x (vs. 2,51x)
- PER: 9,8x (vs. 14,81x)
Meski valuasi menarik, analis dari Stockbit Sekuritas menyebut investor masih berhati-hati terhadap prospek saham perbankan di tengah ketidakpastian ekonomi.
🗣 “Meskipun valuasi menarik, namun guidance dari manajemen BBRI menunjukkan adanya tantangan pada kuartal pertama 2025 sebelum diperkirakan membaik di semester kedua,” tulis laporan Stockbit.
RUPST Dimajukan, Dividen Bisa Capai 85%
Manajemen BBRI mengumumkan perubahan jadwal Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dari 11 Maret 2025 menjadi 24 Maret 2025. Investor menunggu hasil rapat ini, terutama terkait pembagian dividen.
Potensi Dividen BBRI 2025:
- Dividend Payout Ratio (DPR) diperkirakan naik menjadi 85%
- Lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 80%
- Dividend Yield bisa mencapai 8,3%, termasuk dividen interim Desember 2024
💡 Jika benar dividen naik ke 85%, ini bisa menjadi katalis positif bagi harga saham BBRI dalam jangka menengah.
Namun, analis memperingatkan volatilitas pasar masih bisa memberikan tekanan pada sektor perbankan. “Investor disarankan mencermati kondisi ekonomi global dan domestik yang bisa mempengaruhi pergerakan saham sektor keuangan,” tambah analis Stockbit.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor