BeritaInvestor.id – PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menargetkan pertumbuhan kredit berkelanjutan sebesar 8% di tahun 2024. Hal ini sejalan dengan komitmen BCA dalam mendukung kelestarian lingkungan dan mendorong ekonomi hijau.
Pada tahun 2023, BCA telah menunjukkan performa gemilang dalam penyaluran kredit berkelanjutan. Tercatat, perseroan telah menyalurkan kredit khusus green financing atau pembiayaan hijau senilai Rp87 triliun, dengan Rp1,4 triliun di antaranya dialokasikan untuk pembiayaan kendaraan listrik.
“Secara keseluruhan, kredit berkelanjutan dengan nilai-nilai environmental, social, and governance (ESG) tahun lalu tumbuh 10,5% menjadi Rp202,6 triliun. Realisasi ini melampaui target 9% dan berkontribusi 24,8% dari total kredit perseroan senilai Rp810 triliun,” ungkap Vera Eve Lim, Direktur Keuangan BCA, dalam KBSA Live Spesial di Youtube.
Selain fokus pada green financing, BCA juga meningkatkan portofolio investasinya pada obligasi/sukuk hijau senilai Rp1,6 triliun, naik 332% dibandingkan tahun sebelumnya. Perseroan juga melakukan pembelian karbon 71.500 ton CO2 sebagai upaya mendukung penurunan emisi karbon Indonesia.
“Tahun ini, kami menargetkan kredit berkelanjutan bisa tumbuh mencapai 8%,” jelas Vera.
Namun, Vera menekankan bahwa untuk mencapai target tersebut, diperlukan dukungan kebijakan negara yang maksimal. Kebijakan terkait renewable energy dan electric vehicle perlu terus didorong dan dimaksimalkan. Selain itu, edukasi terhadap berbagai kalangan masyarakat juga harus terus digencarkan.
“Private sector tidak berjalan sendiri soal ini. Kalau demand semakin meningkat, maka kebutuhan pembiayaan berkelanjutan terhadap industri perbankan juga akan meningkat ke depan,” pungkas Vera.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor