BeritaInvestor.id – Harga batu bara kembali mengalami penurunan pada Kamis (7/3/2024) untuk dua hari berturut-turut. Penurunan ini dipicu oleh sentimen negatif dari India, salah satu importir batu bara terbesar di dunia.
Sentimen Negatif dari India:
- Pajak Karbon: Sebuah panel di India menyerukan pajak karbon yang lebih besar atas batu bara impor berkualitas tinggi dan menurunkan harga batu bara domestik.
- Dampak Pajak: Pajak karbon saat ini, yang seragam untuk semua kualitas batu bara, dikritik karena mendukung impor dan memukul penjualan batu bara domestik.
- Kenaikan Tarif Listrik: Pajak regresif juga dikritik karena meningkatkan tarif listrik, karena perusahaan utilitas sebagian besar menggunakan batu bara dalam negeri.
Penurunan Harga Batu Bara:
- Kontrak berjangka Maret 2024:
- Newcastle: turun US$ 1,25 menjadi US$ 135,5 per ton.
- Rotterdam: turun US$ 2,1 menjadi US$ 110,5.
- Kontrak berjangka April 2024:
- Newcastle: turun US$ 1,65 menjadi US$ 137,6 per ton.
- Rotterdam: turun US$ 3,25 menjadi US$ 108,4.
- Kontrak berjangka Mei 2024:
- Newcastle: terkoreksi US$ 0,4 menjadi US$ 138 per ton.
- Rotterdam: turun US$ 2,35 menjadi US$ 107,85.
Implikasi Pajak Karbon India:
- Penurunan Impor Batu Bara: Pajak baru dapat menekan impor batu bara India, yang dapat berdampak pada pasar batu bara global.
- Kenaikan Harga Batu Bara Domestik: Pajak dan penurunan impor dapat mendorong kenaikan harga batu bara domestik di India.
- Dampak pada Pemasok Batu Bara: Penurunan impor batu bara India dapat berdampak negatif pada pemasok utama seperti Australia, Indonesia, dan Afrika Selatan.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor