BeritaInvestor.id – Batu bara berpotensi kembali bullish pada pekan ini, setelah mengalami koreksi di awal Maret. Berbagai faktor positif diprediksi akan mendorong kenaikan harga komoditas hitam ini.
Permintaan Kuat dari India dan China
Permintaan batu bara dari India dan China, dua importir utama, diprediksi akan tetap kuat. Harga batu bara impor yang lebih bersaing dibandingkan dengan energi lain, seperti gas alam, menjadi salah satu faktor pendorongnya.
Produksi Domestik Masih Terbatas
Di sisi lain, produksi batu bara di India dan China sendiri belum mampu memenuhi permintaan domestik. Hal ini membuka peluang bagi para eksportir, termasuk Indonesia, untuk meningkatkan penjualannya.
Indikator yang Perlu Diperhatikan
Meskipun prospeknya cerah, investor perlu mencermati beberapa indikator berikut:
- Kondisi permintaan di India dan China: Pemantauan data dan berita terbaru terkait permintaan batu bara di kedua negara ini sangat penting.
- Kondisi pasokan di Indonesia dan Australia: Fluktuasi pasokan dari negara-negara eksportir utama dapat memengaruhi harga batu bara global.
- Perkembangan kebijakan energi bersih: Perkembangan kebijakan energi bersih di berbagai negara dapat memengaruhi permintaan batu bara di masa depan.
- Situasi di pasar gas alam: Pergerakan harga gas alam dapat memengaruhi daya tarik batu bara sebagai sumber energi.
Prediksi Harga Batu Bara
Analis memprediksi harga batu bara akan bergerak pada level resistance di kisaran US$ 136,5 – 140 per ton pada pekan ini. Jika mendapat katalis negatif, harga batu bara berpotensi menemui level support di kisaran US$ 128,5 – 124,8 per ton.
Secara kuartal I, harga batu bara diprediksi bullish dengan level resistance di kisaran US$ 140 – 140,5 per ton dan level support di kisaran US$ 125,5 – 125 per ton.
Performa Sepekan Lalu
Pada sepekan lalu, harga batu bara menguat 2,96%. Sepanjang Februari, harga batu bara mengalami peningkatan 12,93%. Namun, secara year to date (YTD), harga batu bara masih bearish atau turun 0,68%.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor