BeritaInvestor.id – Di tengah kesepakatan G7 untuk mengakhiri penggunaan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara pada tahun 2035, harga batu bara justru mengalami penguatan pada Senin (29/4/2024).
Harga Batu Bara Newcastle Naik:
- Mei 2024: Melonjak US$ 2,9 menjadi US$ 137,4 per ton
- Juni 2024: Meningkat US$ 1,1 menjadi US$ 138,6 per ton
- Juli 2024: Terkerek US$ 0,25 menjadi US$ 139,9 per ton
Harga Batu Bara Rotterdam Turun:
- Mei 2024: Terkoreksi US$ 4,95 menjadi US$ 101,3
- Juni 2024: Turun US$ 3,9 menjadi US$ 103,2
- Juli 2024: Melemah US$ 3 menjadi US$ 104,55
Kesepakatan G7:
- Para menteri energi G7 sepakat untuk menutup PLTU batu bara paling lambat 2035.
- Kesepakatan ini merupakan langkah penting dalam transisi dari bahan bakar fosil.
- Italia dan Jepang, dengan peran batu bara yang besar, perlu melakukan transisi lebih cepat.
Faktor Pendorong Kenaikan Harga Batu Bara:
- Permintaan batu bara yang tinggi di Asia, terutama di China dan India.
- Gangguan pasokan akibat sanksi terhadap Rusia.
- Cuaca ekstrem di beberapa negara penghasil batu bara.
Meskipun G7 telah mencapai kesepakatan untuk mengakhiri PLTU batu bara, harga batu bara diperkirakan masih akan tetap kuat dalam jangka pendek. Hal ini disebabkan oleh permintaan yang tinggi dan pasokan yang terbatas. Di sisi lain, transisi dari batu bara ke energi terbarukan membutuhkan waktu dan biaya yang besar, sehingga batu bara masih akan memainkan peran penting dalam bauran energi global untuk beberapa tahun ke depan.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor