BeritaInvestor.id – PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan ACEN Corporation (ACEN) telah mengumumkan penandatanganan perjanjian jual beli (SPA) untuk akuisisi lima perusahaan energi terbarukan di Indonesia.
Kelima perusahaan tersebut adalah:
- PT UPC Sidrap Bayu Energi Tahap II (Sidrap 2)
- PT UPC Sukabumi Bayu Energi (Sukabumi)
- PT UPC Lombok Timur Bayu Energi (Lombok)
- PT UPC Sidrap Bayu Energi (Sidrap 1)
- PT UPC Operation and Maintenance Indonesia (OMI)
Dari total lima perusahaan yang diakuisisi, Barito Renewables menguasai masing-masing 51% saham di tiga perusahaan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) yakni Sidrap 2 Sulawesi Selatan, PT UPC Sukabumi Bayu Energi di Sukabumi, dan PT UPC Lombok Timur Bayu Energi di Lombok dengan total potensi kapasitas 320 MW. Sedangkan sisanya 49% dipegang ACEN HK.
Sementara di PLTB Sidrap 1 dan OMI, Barito Renewables menjadi pengendali penuh dengan menguasai sebanyak 99,99% saham.
PLTB Sidrap adalah pembangkit listrik tenaga angin pertama di Indonesia dan salah satu yang terbesar di negara ini dengan kapasitas 75 MW. Sebagai bagian dari langkah strategis ini, akuisisi juga mencakup PT Operation and Maintenance Indonesia (OMI) yang memainkan peran penting dalam mendukung kegiatan operasional Sidrap.
CEO Barito Renewables, Hendra Tan mengungkapkan, investasi perseroan di Sidrap 2, Sukabumi, dan Lombok bersama dengan ACEN menempatkan perseroan dalam posisi terbaik untuk memanfaatkan potensi energi angin Indonesia yang sangat besar dan berkontribusi pada lanskap energi terbarukan negara ini.
“Barito Renewables tetap teguh dalam mendukung upaya Indonesia mencapai masa depan net zero dan menyediakan energi ramah lingkungan secara lokal dan global,” paparnya dalam keterangan resmi dikutip Senin (18/7/2023).
ACEN dan Barito mempunyai inisiatif dekarbonisasi yang sama untuk membantu Indonesia mencapai target energi terbarukan, selaras dengan tujuan net zero negara. Barito melalui anak perusahaannya, Star Energy, juga merupakan mitra ACEN di pembangkit listrik tenaga panas bumi Salak dan Darajat berkapasitas 663 MW di Jawa Barat.
CEO ACEN International, Patrice Clausse menyampaikan, Indonesia merupakan upaya pertama pihaknya di luar Filipina, hal ini menggarisbawahi kepentingan strategis negara ini dalam kisah pertumbuhan ACEN. Sebagai pemain terkemuka di bidang sektor energi terbarukan, perjanjian penting dengan Barito Renewables dan UPC Renewables ini menandai tonggak sejarah lain dalam perjalanan pihaknya.
“Potensi akuisisi ini selaras dengan strategi pertumbuhan kami, khususnya dalam memperluas jejak energi angin kami di kawasan Asia Pasifik,” ungkapnya.
Sebagai informasi, ACEN adalah platform energi tercatat dari Grup Ayala (Filipina). Perusahaan memiliki 4.500 MW dari kapasitas yang dapat diatribusikan dari fasilitas yang dimiliki di Filipina, Australia, Vietnam, india, dan India dengan pangsa energi terbarukan sebesar 98%, yang merupakan salah satu yang tertinggi di kawasan.
Aspirasi ACEN adalah menjadi platform energi terbarukan tercatat terbesar di Asia Tenggara, dengan sebuah tujuan mencapai 20 GW kapasitas energi terbarukan pada tahun 2030. ACEN berkomitmen untuk melakukan transisi portofolio pembangkitan perusahaan menuju 100% energi terbarukan pada tahun 2025 dan menjadi net zero perusahaan emisi gas rumah kaca pada tahun 2050.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor