BeritaInvestor.id – Bank Muamalat Indonesia Tbk. (BMI) telah merencanakan langkah strategis untuk segera melakukan pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam rangka memenuhi persyaratan listing, bank ini akan melaksanakan proses reverse stock split dengan rasio 3:2 saham baru.
Reverse stock split adalah proses penggabungan seluruh saham yang beredar untuk menciptakan nilai saham yang lebih proporsional dan memiliki harga yang lebih tinggi. Dalam kasus ini, nilai nominal saham BMI akan mengalami perubahan sebagai berikut: Seri A dari Rp 200 per saham menjadi Rp 300; Seri B dari Rp 100 per saham menjadi Rp 150; dan Seri C dari Rp 30 per saham menjadi Rp 45 per saham.
Corporate Secretary Bank Muamalat, Hayunaji, menjelaskan bahwa reverse stock split ini adalah bagian dari kewajiban pencatatan saham di BEI. Dia mengatakan, “Reverse Stock Split (RSS) direncanakan untuk dilakukan sebagai pemenuhan ketentuan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia.”
Tanggal dimulainya proses penukaran sertifikat saham hasil reverse stock split dijadwalkan pada 16 November 2023. Persetujuan untuk rencana ini akan diminta dari para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan akan diselenggarakan pada Senin, 13 November 2023.
Hayunaji menambahkan bahwa rincian mengenai saham yang akan dicatatkan akan diinformasikan setelah persetujuan dalam RUPSLB, mengikuti peraturan yang berlaku.
Perlu diketahui bahwa Bank Muamalat Indonesia telah menjadi perusahaan terbuka sejak tahun 1993, tetapi sahamnya belum tercatat di BEI. Bank ini akan melangsungkan proses listing di bursa tanpa melibatkan penawaran umum, sehingga tidak akan ada skema kepemilikan saham yang terbuka.
Selain mematuhi peraturan regulator, listing ini bertujuan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk ikut memiliki saham Bank Muamalat dan meningkatkan likuiditas efek syariah di pasar modal. Hayunaji menyampaikan bahwa rencananya, listing Bank Muamalat Indonesia di BEI akan dilakukan pada pertengahan bulan Desember 2023.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor