Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga di 6%, Fokus pada Stabilitas Rupiah

by Tim Redaksi
21, November, 2024
in Ekonomi
0
Nilai Tukar Rupiah Melemah, DPR Minta Penjelasan BI
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI Rate di level 6% pada November 2024. Keputusan serupa berlaku untuk suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25% dan Lending Facility sebesar 6,75%.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan langkah ini bertujuan menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah di tengah tingginya ketidakpastian geopolitik dan dampak global pasca terpilihnya Donald Trump kembali sebagai Presiden Amerika Serikat. Selain itu, kebijakan ini diambil untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5% ± 1% hingga 2025 serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

“Fokus kebijakan moneter diarahkan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar Rupiah dari dampak semakin tingginya ketidakpastian geopolitik dan perekonomian global,” ujar Perry dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (20/11/2024).

Tantangan Global: Ketegangan Geopolitik dan Kebijakan AS
Menurut Perry, tantangan global kian meningkat dengan ketegangan geopolitik dan perubahan arah kebijakan fiskal AS yang semakin ekspansif. Kebijakan perdagangan proteksionis dan pembatasan imigrasi yang ketat diperkirakan akan memperlambat pertumbuhan ekonomi global dari 3,2% menjadi 3,1%. Situasi ini turut memengaruhi inflasi dunia dan membatasi penurunan suku bunga The Fed (FFR).

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

Selain itu, peningkatan yield US Treasury dan preferensi investor global untuk memindahkan portofolio ke AS memperkuat Dolar AS, sehingga menekan nilai tukar mata uang negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Stabilitas Rupiah Tetap Terkendali
Perry mengakui, Rupiah mengalami pelemahan sebesar 0,84% (point-to-point) hingga 19 November 2024. Meski demikian, depresiasi tahunan Rupiah sebesar 2,74% masih lebih kecil dibandingkan pelemahan mata uang regional lainnya seperti Dolar Taiwan (5,26%) dan Peso Filipina (5,83%).

“Nilai tukar Rupiah diperkirakan stabil, didukung komitmen BI dalam menjaga stabilitas, inflasi yang rendah, serta prospek pertumbuhan ekonomi yang tetap positif,” tegas Perry.

Proyeksi Ekonomi Indonesia: Optimisme di Tengah Tantangan
Secara domestik, BI optimistis dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan berada dalam kisaran 4,7%-5,5% pada 2024 dan meningkat pada 2025. Konsumsi rumah tangga dan investasi dari proyek strategis nasional menjadi motor penggerak utama. Ekspor nonmigas juga menunjukkan perbaikan seiring peningkatan permintaan mitra dagang utama.

Tekanan inflasi diperkirakan terkendali dalam sasaran 2,5% ± 1%, sementara defisit transaksi berjalan tetap rendah antara 0,1%-0,9% terhadap PDB.

Langkah Strategis BI: Optimalkan Instrumen Moneter
Untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi, BI mengoptimalkan bauran kebijakan dengan langkah-langkah berikut:

  1. Penguatan Operasi Moneter Pro-Market: Optimalisasi instrumen seperti SRBI, SVBI, dan SUVBI untuk menarik aliran modal asing.
  2. Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah: Intervensi pasar valas dan Surat Berharga Negara (SBN).
  3. Edukasi dan Literasi QRIS Antarnegara: Penguatan akseptasi QRIS di wilayah pariwisata utama.
  4. Perpanjangan Kebijakan Transaksi: Tarif SKNBI tetap rendah hingga Juni 2025.

“Seluruh instrumen moneter akan terus dioptimalkan untuk mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Perry.

 


Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor

Tags: bank indonesiaEkonomi IndonesiaKebijakan MoneterPerry WarjiyoStabilitas RupiahSuku Bunga BI
Previous Post

Harga CPO Terjun Bebas, Tekanan Musiman dan Minyak Nabati Jadi Pemicu

Next Post

SMMT Akan Private Placement: 50% untuk Investasi, 50% Modal Kerja

Next Post
SMMT Bocorkan Ekspansi Setelah dikuasai Oleh Geo Energy Investama

SMMT Akan Private Placement: 50% untuk Investasi, 50% Modal Kerja

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor