Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Bank Indonesia Perluas Sektor Penerima Insentif Likuiditas

by Tim Redaksi
30, April, 2024
in Ekonomi
0
Rupiah Melemah, Diharapkan Menguat Pasca Keputusan BI
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Dalam upaya mendorong pertumbuhan kredit perbankan dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional, Bank Indonesia (BI) mengumumkan perluasan sektor prioritas yang mendapatkan Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Sebelumnya, KLM yang pertama kali diperkenalkan pada Oktober 2023 hanya berlaku untuk sektor usaha tertentu seperti hilirisasi mineral dan batu bara (minerba), non-minerba, perumahan, pariwisata, serta program kredit inklusif dan ultra mikro. Kini, BI memperluas cakupan sektor prioritas tersebut.

Perluasan sektor prioritas ini meliputi penunjang hilirisasi, konstruksi dan real estate produktif, ekonomi kreatif, otomotif, perdagangan, Listrik-Gas-Air Bersih (LGA), dan jasa sosial. Dengan perluasan ini, BI menargetkan total insentif likuiditas yang diberikan kepada perbankan mencapai Rp 280 triliun.

Kepala Grup Sektor Keuangan Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Nugroho Joko Prastowo menjelaskan bahwa perluasan sektor prioritas ini diharapkan dapat memacu penyaluran kredit perbankan. “KLM bisa mendorong kredit karena pada dasarnya ‘kami kasih duitnya’ kepada bank saat mereka menyalurkan kredit ke sektor prioritas,” ujar Nugroho.

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

Untuk mendorong penyaluran kredit ke sektor-sektor tersebut, BI memberikan insentif kepada bank dalam bentuk penurunan suku bunga Giro Wajib Minimum (GWM). Besaran penurunan suku bunga GWM ini bervariasi tergantung sektor prioritasnya. Sebagai contoh, sektor hilirisasi minerba dan non-minerba mendapatkan insentif hingga 0,8%, sektor perumahan 0,4%, dan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif 0,5%.

BI memperkirakan perluasan kebijakan KLM ini akan mulai efektif pada Juni 2024. Pada periode tersebut, BI menargetkan tambahan insentif likuiditas sebesar Rp 81 triliun, sehingga total insentif mencapai Rp 246 triliun. Hingga akhir tahun 2024, BI berharap total insentif keseluruhan mencapai Rp 280 triliun.

Perluasan sektor prioritas KLM dan target tambahan likuiditas Rp 115 triliun ini menunjukkan komitmen BI untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui sektor perbankan. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan penyaluran kredit dan mendukung sektor-sektor prioritas pemerintah.

 


Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor

Tags: bank indonesiaInsentif PemerintahLikuiditas Perekonomian
Previous Post

Batu Bara Menguat di Tengah Kesepakatan G7 Akhiri PLTU Batu Bara

Next Post

PNM Menahan Kenaikan Suku Bunga, Fokus Perbaiki Kualitas Pembiayaan

Next Post
PNM Menahan Kenaikan Suku Bunga, Fokus Perbaiki Kualitas Pembiayaan

PNM Menahan Kenaikan Suku Bunga, Fokus Perbaiki Kualitas Pembiayaan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor