BeritaInvestor.id – Astra (ASII) masih merajai pasar mobil nasional dengan pangsa pasar sebesar 56% sepanjang tahun 2023. Namun, penjualan mobil ASII justru mengalami penurunan 2,34% secara year-on-year (yoy) dibandingkan penjualan per Desember 2022 sebesar 574.198 unit.
Head of Corporate Communications Astra Boy Kelana Soebroto mengatakan, realisasi penjualan mobil nasional secara wholesales sepanjang tahun 2023 mencapai 1.005.802 unit.
“Penjualan mobil Astra sepanjang tahun 2023 tercatat sebanyak 560.717 unit dengan pangsa pasar di angka 56%. Kami berharap pada 2024 industri otomotif dapat terus memberikan kontribusi positif dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia,” ujar Boy Kelana Soebroto dalam siaran pers, dikutip Minggu (14/1)
**Penurunan penjualan mobil ASII disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah:
- Kenaikan harga bahan baku, seperti baja dan aluminium, yang turut mengerek harga jual mobil.
- Lonjakan inflasi yang membuat daya beli masyarakat menurun.
- Kenaikan suku bunga acuan yang membuat cicilan kredit mobil menjadi lebih mahal.
**Meskipun demikian, ASII masih optimis bahwa industri otomotif nasional akan terus tumbuh di tahun 2024. Hal ini didukung oleh beberapa faktor, di antaranya adalah:
- Peningkatan daya beli masyarakat seiring dengan pemulihan ekonomi.
- Kebijakan pemerintah untuk mendorong industri otomotif, seperti insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk mobil listrik.
Pada tahun 2024, ASII menargetkan penjualan mobil sebesar 600.000 unit.
“Kami akan terus berupaya untuk meningkatkan penjualan mobil di tahun 2024. Kami juga akan terus berinovasi untuk menghadirkan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen,” ujar Boy Kelana Soebroto.
Di sisi lain, penjualan kendaraan bermotor non-Astra, seperti Mitsubishi, Honda, Suzuki, dan Wuling, mencapai angka 37.625 unit pada bulan Desember 2023. Sementara itu, sepanjang Januari-Desember 2023, penjualan kendaraan bermotor merek non-Astra tercatat sebanyak 445.085 unit.
Dengan merujuk pada data terkini dari Gaikindo, penjualan kendaraan bermotor secara grosir mencapai 1 juta unit (1.005.802) sepanjang tahun 2023, mengalami penurunan sebesar 4% jika dibandingkan dengan pencapaian sepanjang tahun 2022 yang mencapai 1,04 juta unit (1.048.040). Sementara itu, penjualan secara eceran sepanjang tahun 2023 mencapai 998.059 unit, turun 1,5% dibandingkan dengan tahun 2022 yang mencapai 1,01 juta unit (1.013.582).
**Penurunan penjualan mobil nasional di tahun 2023 disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah:
- Kenaikan harga bahan baku, seperti baja dan aluminium, yang turut mengerek harga jual mobil.
- Lonjakan inflasi yang membuat daya beli masyarakat menurun.
- Kenaikan suku bunga acuan yang membuat cicilan kredit mobil menjadi lebih mahal.
**Meskipun demikian, Gaikindo optimis bahwa industri otomotif nasional akan terus tumbuh di tahun 2024. Hal ini didukung oleh beberapa faktor, di antaranya adalah:
- Peningkatan daya beli masyarakat seiring dengan pemulihan ekonomi.
- Kebijakan pemerintah untuk mendorong industri otomotif, seperti insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk mobil listrik.**
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor