BeritaInvestor.id – PT Astra International Tbk (ASII) sebagai perusahaan holding mengalokasikan total belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 40 triliun. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp 24 triliun sampai Rp 25 triliun akan digunakan untuk belanja modal, sementara sekitar Rp 15 triliun sampai Rp 16 triliun akan dialokasikan untuk investasi.
Tira Ardianti, Head of Investor Relation Astra International, mengungkapkan bahwa hingga kuartal I tahun 2023, perusahaan telah menggunakan dana belanja modal sebesar Rp 6,7 triliun. Angka ini mengalami peningkatan dari kuartal I tahun 2022 yang sebesar Rp 4 triliun.
“Dalam kuartal I tahun 2023, capex mencapai sekitar Rp 6,7 triliun, naik dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4 triliun,” kata Tira Ardianti dalam Workshop Wartawan Pasar Modal 2023 pada hari Rabu (5/7).
[tv-chart symbol=”IDX:ASII” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”1″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]
Tira menjelaskan bahwa Astra masih akan menggunakan dana investasinya untuk memperkuat bisnis inti di sektor otomotif, seperti dalam sektor mobilitas dan elektrifikasi.
Namun, Astra juga membuka kemungkinan untuk melakukan investasi di sektor lain yang memiliki prospek positif di masa depan, seperti sektor kesehatan dan infrastruktur. Investasi di sektor kesehatan tercermin dari investasi yang telah dilakukan pada Rumah Sakit Hermina dan juga Halodoc.
“Kami melihat sektor kesehatan sebagai sektor yang menarik dan masih memiliki potensi pertumbuhan yang baik di Indonesia. Potensi pendapatan terus meningkat, kesadaran akan kesehatan meningkat, sementara pasokan masih terbatas,” jelasnya.
Selain itu, Tira juga menambahkan bahwa Astra International tidak menutup kemungkinan untuk berinvestasi di sektor lain yang memiliki peluang besar, seperti sektor konsumsi.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investorAkses Website Berita Investor