Hari ini, pada Kamis (15/6/2023), PT Bank MNC International Tbk. (BABP) dan PT Bank National Nobu Tbk. (NOBU) akan mengadakan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) sebagai bagian dari proses penggabungan antara kedua bank tersebut.
Bank MNC International atau MNC Bank akan menyelenggarakan RUPST dan RUPSLB pukul 10.00 WIB di Gedung iNews, Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Sementara itu, Bank National Nobu atau Nobu Bank akan mengadakan rapat tersebut di Nobu Center, Plaza Semanggi, Jakarta Selatan.
Salah satu agenda dalam RUPST Bank MNC adalah perombakan susunan pengurus perusahaan, sedangkan dalam RUPSLB Bank MNC akan membahas perubahan anggaran dasar perusahaan.
Berdasarkan Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek per 30 April 2023, Hary Tanoesoedibjo menguasai Bank MNC melalui PT MNC Kapital Indonesia Tbk. (BCAP) dengan kepemilikan sebesar 52,37%, sementara anak perusahaan MNC Kapital, yaitu WInfly Ltd, memiliki kepemilikan sebesar 13,95%. Sisanya, sekitar 33,68%, merupakan saham yang dimiliki oleh publik.
Pada agenda RUPSLB NOBU, akan dilakukan penegasan ulang mengenai anggaran dasar dan susunan pemegang saham perseroan. Saat ini, Nobu Bank dikendalikan oleh James Tjahaja Riady melalui PT Putera Mulia Indonesia, dengan kepemilikan saham sebesar 21,2%.
Selain itu, terdapat pemegang saham bukan pengendali melalui pasar modal dengan kepemilikan kurang dari 5%, seperti PT Matahari Department Store Tbk (13,78%), OCBC Securities Pte. Ltd – Client A/C (9,77%), dan Nomura Securities Co. Ltd – A/C Client (8,11%).
Selain itu, terdapat juga pemegang saham bukan pengendali yang tidak melalui pasar modal dengan kepemilikan kurang dari 5%, seperti PT Prima Cakrawala Sentosa (16,44%), PT Star Pacific Tbk (11,77%), dan PT Inti Anugerah Pratama (6,38%). Sedangkan saham yang dimiliki publik di Bank Nobu sebesar 11,83%.
Berdasarkan laporan terakhir dari kedua bank, aset hasil dari penggabungan kedua bank tersebut diperkirakan mencapai Rp39,28 triliun. Kontribusi Bank MNC sekitar 42,9%, sedangkan kontribusi dari Bank Nobu sekitar 57,1%. Data ini didasarkan pada laporan publikasi kuartal I/2023 dari Bank Nobu dan laporan publikasi kuartal IV/2022 dari Bank MNC.
Selain itu, dalam laporan publikasi keuangan kuartal I/2023, modal inti dari MNC Bank tercatat sebesar Rp3 triliun. Bank MNC juga mengumumkan bahwa modal inti mereka telah mencapai Rp3,3 triliun setelah menerima tambahan modal berupa tanah dan bangunan (inbreng) senilai Rp801 miliar. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat struktur permodalan bank. Tanah tersebut berasal dari PT Global Mediacom Tbk., sedangkan bangunan tersebut berasal dari PT MNC Land Tbk.
Menurut Corporate Secretary Group Head Bank MNC, Heru Sulistiadhi, rencana penggabungan antara NOBU dan BABP tidak hanya untuk memenuhi ketentuan modal inti minimum, tetapi juga untuk memperkuat usaha dan sinergi antara kedua pihak yang terlibat.
Proses penggabungan Bank MNC dan Bank Nobu sesuai dengan target yang ditetapkan oleh OJK dan diperkirakan akan selesai pada bulan Agustus 2023. Saat ini, kedua bank sedang melakukan penilaian valuasi masing-masing perusahaan untuk menentukan entitas yang akan melebur atau tetap berdiri.
OJK menyatakan bahwa merger antara Bank MNC dan Bank Nobu akan selesai pada bulan Agustus 2023 setelah kedua belah pihak menandatangani kesepakatan penggabungan usaha.
MNC Bank mencatatkan laba bersih sebesar Rp21,83 miliar pada kuartal I 2023, yang merupakan pertumbuhan sebesar 166,03% dibandingkan dengan kuartal I 2022. Selain itu, aset MNC Bank juga meningkat sebesar 23,37% menjadi Rp16,31 triliun pada kuartal I 2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Rita Montagna, Presiden Direktur MNC Bank, menyebutkan bahwa penyaluran kredit BABP tumbuh sebesar 13,26% menjadi Rp10,04 triliun pada kuartal I 2023 dibandingkan dengan kuartal I 2022. Pendapatan bunga MNC Bank juga mengalami peningkatan sebesar 23,11% menjadi Rp318,80 miliar pada kuartal I 2023 berkat ekspansi penyaluran kredit yang dilakukan.
Dana pihak ketiga (DPK) MNC Bank tumbuh sebesar 13,39% pada kuartal I 2023 menjadi Rp11,82 triliun dibandingkan dengan kuartal I 2022. Pertumbuhan DPK ini didorong oleh simpanan dalam bentuk deposito sebesar Rp8,70 triliun pada kuartal I 2023, yang mengalami peningkatan sebesar 21,69% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Bank MNC juga telah memenuhi ketentuan modal inti. Dalam surat OJK No. SR-49/PB.32/2023, dana setoran modal sebesar Rp802 miliar disetujui sebagai Dana Setoran Modal dalam perhitungan komponen Modal Inti. Dengan demikian, Modal Inti MNC Bank per 31 Mei 2023 mencapai Rp3,34 triliun.