Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

De-dolarisasi: ASEAN Ingin Gunakan Mata Uang Lokal untuk Perdagangan

by Tim Redaksi
27, May, 2024
in Ekonomi
0
De-dolarisasi: ASEAN Ingin Gunakan Mata Uang Lokal untuk Perdagangan
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) sedang mengambil langkah strategis untuk mempromosikan penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan lintas batas, dengan tujuan mengurangi ketergantungan pada dolar AS. Terdiri dari 10 ekonomi yang berkembang pesat, upaya kolektif ASEAN ini dapat berdampak signifikan pada dinamika keuangan global.

Negara-negara yang terlibat dalam inisiatif ini meliputi Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Menurut Dana Moneter Internasional (IMF), yang sering disebut Bank Dunia, gabungan PDB negara-negara ASEAN ini mencapai sekitar $4 triliun. Pergeseran penuh ke mata uang lokal untuk perdagangan dalam blok ini dapat menantang dominasi dolar AS.

Indonesia secara khusus sangat proaktif dalam mendorong perubahan ini. Presiden Joko Widodo memimpin upaya ini, mendesak negara-negara ASEAN untuk segera beralih ke mata uang lokal dalam transaksi mereka. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat ekonomi domestik mereka dan meningkatkan posisi mata uang lokal di pasar valuta asing global.

Motivasi di balik upaya de-dolarisasi ini termasuk kekhawatiran akan meningkatnya utang AS, yang saat ini mencapai $34,4 triliun. Banyak negara berkembang khawatir bahwa utang yang terus meningkat ini dapat berdampak negatif pada ekonomi dan bisnis mereka. Dengan mengadopsi mata uang lokal, negara-negara ASEAN bertujuan untuk melindungi diri dari potensi ketidakstabilan ekonomi yang terkait dengan kebijakan keuangan AS.

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

Selain itu, sanksi AS terhadap negara-negara berkembang telah memperkuat keinginan ASEAN untuk meninggalkan dolar. Memperkuat mata uang lokal akan memberikan penyangga terhadap dampak negatif dari sanksi tersebut, sehingga meningkatkan keamanan ekonomi.

Kesimpulannya, dekade berikutnya bisa menyaksikan perubahan signifikan dalam penggunaan mata uang global saat negara-negara ASEAN bekerja untuk mengurangi ketergantungan mereka pada dolar AS, berpotensi merombak lanskap ekonomi global.

 


Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor

Tags: ASEANDe-dolarisasiDolar ASekonomiIMFindonesiaJoko WidodoMata Uang LokalPerdagangan InternasionalSANKSI
Previous Post

Resmi: XL Axiata (EXCL) Akusisi LINK Seharga Rp1,87 Triliun

Next Post

ERAL Laporkan Penurunan Laba 19,98% Meskipun Penjualan Naik 21%

Next Post
ERAL Laporkan Penurunan Laba 19,98% Meskipun Penjualan Naik 21%

ERAL Laporkan Penurunan Laba 19,98% Meskipun Penjualan Naik 21%

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor